Mesin Otomatis Bisa Bikin 6.000 Tusuk Sate dalam Satu Jam
Sebuah mesin bisa membuat sedikitnya 6.000 tusuk sate secara otomatis. Tak perlu susah payah, tinggal panggang saja sate tersebut kalau mau disantap.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah mesin bisa membuat sedikitnya 6.000 tusuk sate secara otomatis. Tak perlu susah payah, tinggal panggang saja sate tersebut kalau mau disantap.
Itulah yang bisa kita lihat di pameran mesin makanan Jepang khusus diselenggarakan oleh Asosiasi produsen mesin makanan Jepang, mulai Selasa (9/6/2015) sampai dengan Jumat (12/6/2015) di Tokyo Big Sight (Hall Timur). Pameran ini diikuti oleh sekitar 600 perusahaan pembuat mesin Jepang.
Dari kunjungan Tribunnews.com ke lokasi pameran, Selasa (9/6/2015), cukup banyak mesin menarik ikut dipamerkan baik untuk pembuatan makanan, pemeriksaan, maupun untuk menjaga keamanan makanan.
Misalnya saja pembuatan alat identifikasi yang ada di dalam baju/pakaian pekerja sebagai identifikasi karyawan saat memasuki pabrik atau kantornya.
Beberapa waktu lalu ada kasus di Jepang di mana karyawan menyelundupkan bahan terlarang masuk ke dalam pabrik makanannya diselipkan ke dalam kartu identitasnya.
Kini dengan baju pabrik atau baju kantor, yang diambil dan dipakai di kantornya, tak boleh dibawa pulang, mesin sensor, dapat mengidentifikasi si karyawan bersih. Mengapa? Karena untuk bisa masuk bekerja ke dalam pabriknya, si karyawan tak boleh membawa apa pun, termasuk ID-card nya, karena identitasnya sudah ada di dalam kain baju/pakaiannya. Tentu saja perhiasan harus dilepas, jepit rambut, misalnya, juga tak boleh. Tidak boleh membawa atau menyertakan apa pun.
Dengan keadaan polos tersebut, dan setelah menggunakan pakaian pabriknya, mesin sensor dan penyidik diri bisa mengetahui sang karyawan memang "bersih" dan boleh masuk kantor/pabrik.
Selain itu ada pula mesin buatan sebuah perusahaan yang ada di Kyoto, yang dapat menyensor makanan yang ada di dalam paket makanan terbungkus, masih baik, berkualitas baik atau tidak. Kalau makanan di dalam, yang tak terlihat karena sudah terbungkus rapi itu, berkualitas menurun, maka alat tersebut langsung memberikan tanda NG artinya No Good dan memisahkan box makanan yang telah terbungkus rapi, jalan terpisah dari jalurnya.
Alat itu untuk mengecek ulang terakhir sebelum paket produk makanan jadi (tinggal dijual saja) lolos ke masyarakat. Dengan alat yang bisa menyensor dari luar kualitas makanan, 100 persen kualitas makanan terjamin baik saat terjual di masyarakat.
Menarik dan direkomendasikan untuk dikunjungi bagi warga Indonesia yang saat ini mungkin berada di Jepang.
Pameran dibuka mulai jam 10 pagi hingga jam 5 sore. Lokasinya, dari Stasiun Kereta Api Shimbashi Tokyo, naik jalur Yurikamome berhenti di Stasiun Kokusai Tenjijo Seimon, langsung jalan kaki hanya dua atau tiga menit sampai ke lokasi pameran tersebut di Big Sight.