Pendayung Profesional Jepang Lakukan Pelecehan Seksual
Olahragawan pendayung ini terbukti melakukan pelecehan seksual
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pendayung profesional, yang pernah ikut olimpiade Barcelona Spanyol tahun 1992, berhasil di peringkat ke-13, ternyata melakukan pelecehan seksual kepada muridnya sendiri yang masih di bawah usia (pelajar SMP dan SMA).
"Olahragawan pendayung ini terbukti melakukan pelecehan seksual kepada muridnya sendiri yang masih di bawah usia dewasa dan tersangka mengakui terus terang perbuatannya kepada polisi," papar sumber Tribunnews.com Jumat ini (22/1/2016).
Kejadian di kota Aga perfektur Niigata.
Olahragawan pendayung profesinal Jepang, Hiroshi Matome (55) menjadi pelatih bagi pelajar SD, SMP dan SMA di kota Age perfektur Niigata sejak beberapa tahun lalu hingga kini.
Kejadiannya tanggal 12 Januari 2016 di mana Matome mencium murid wanitanya dan meremas buah dadanya.
Murid itu melapor ke pimpinan sekolah dan delapan hari kemudian Matome dibebastugaskan sebagai pelatih.
"Saya minta maaf memang tak bisa dibenarkan cara yang saya lakukan, maaf atas segala hal yang menyusahkan semua pihak," papar Matome kepada polisi.
Pihak pendidikan setempat, Kazuo Kiyono mengungkapkan hal itu sangat memalukan.
"Dia sebagai pelatih dan guru sangatlah tidak pantas melakukan hal tersebut, tidak bisa dimaafkan kejadian tersebut," katanya.
Polisi masih menyelidiki terus hal ini dan memproses hukum lebih lanjut di samping kemungkinan PHK Matome dikeluarkan dari sekolah tempatnya melatih para pelajar tersebut.