Kamis, 18 September 2025

PM Jepang Dapat Sindiran Doyagao Dari Partai Oposisi

Doyagao adalah kosa kata dari Kansai (Osaka dan sekitarnya), yang pernah populer tahun 2011

Editor: Johnson Simanjuntak
Foto Mainichi
Yoshihiko Noda mantan PM Jepang (kiri) dan Shinzo Abe, PM Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Setelah tiga tahun lalu, November 2012 berdebat keras antara Yoshihiko Noda mantan PM Jepang dan Shinzo Abe, PM Jepang, kemarin (19/2/2016) keduanya mendapat sorotan luas dari media Jepang pertemuan keduanya di sidang parlemen Jepang, berhadapan lagi satu sama lain.

"Doyagao ya dia, uh maaf salah bicara kelewatan ya," papar Noda kepada wartawan kemarin (19/2/2016) seusai sidang parlemen Jepang berhadapan dengan PM Jepang Shinzo Abe.

Doyagao adalah kosa kata dari Kansai (Osaka dan sekitarnya), yang pernah populer tahun 2011, sindiran halus bagi orang sombong yang selalu melihat dari atas kepada bawahannya "apa kabar hari ini" dan semacamnya.

Awal sidang Noda telah menekankan, "Apakah ingat saya? Nama saya Noda Yoshihiko," papar Noda yang disambut tawa dan senyum anggota parlemen yang lain.

Abe pun menyambutnya dengan senyum pula.

Noda mempertanyakan janji Abe untuk mengurangi jumlah anggota parlemen 10%.

Namun Abe menjawab akan menjadwalkan ulang hal tersebut ke tahun 2020 karena kesibukan sana-sini.

Noda menagih janji politik yang pernah ditandatangani bertiga, partai liberal (LDP), partai demokrat (DPJ) dan Komeito.

"Sebagai Pimpinan harus tanggungjawab dong. Kalau tidak demikian itu bohong namanya," tekan Noda.

Abe pun menjawab bahwa benar dia kepala negara saat ini tetapi itu ditandatangani bertiga jadi tanggungjawab bersama mengenai janji politik tersebut.

Anggota partai politik oposisi DPJ yang lain juga mempertanyakan soal mantan menteri Amari yang mengundurkan diri, anggota parlemen Maruyama dan sebagainya.

Abe menanggapi bahwa pertanyaan pribadi ke setiap pribadi anggota parlemen tidak akan dijawab olehnya.

"Saya juga punya keluarga, kalau tanya pribadi-pribadi tersebut sepertinya melanggar hak asasi manusia, tolong hargai dong," ungkapnya dengan nada tinggi seolah tersinggung.

Pertemuan kedua tokoh besar Jepang itu memang menarik disimak dan tampaknya mendapatkan tingkat tontonan pemirsa cukup tinggi kemarin.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan