Replika Taman Perdamaian Hiroshima di Jepang Menarik Perhatian Obama
Kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ke Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima selama 10 menit tidak masuk jadwal kunjungan.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ke Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima selama 10 menit tidak masuk jadwal kunjungan (dirahasiakan).
Namun kunjungan pertama, 10 menit justru ke dalam museum tersebut.
Apa saja yang dilakukan selama 10 menit di museum tersebut?
Pertama Obama disambut PM Jepang Shinzo Abe, Menlu Jepang, Gubernur Hiroshima dan kepala kepolisian Jepang, lalu memasuki museum tersebut.
Dimulai dengan mengisi buku tamu yang menuliskan, "Kita telah mengenal penderitaan perang. Mari kita temukan keberanian, bersama-sama, untuk menyebarkan perdamaian dan berusaha menjadikan dunia tanpa senjata nuklir."
Setelah itu mulailah diperkenalkan mengenai museum oleh Direktur Museum, Kenji Shiga.
Pertama diperlihatkan kepada Obama dan ini yang menarik Obama, yaitu replika Taman Perdamaian "Monumen Perdamaian Anak-anak".
Setelah itu Obama ke bagian tengah museum terdapat pajangan di dalam kurungan bulat transparan dan disinari lampu terang putih.
Di dalamnya dipajang berbagai lipatan kertas Origama berupa burung-burung perdamaian, karya Sadako Sasaki.
Artis origami Sasaki meninggal karena penyakit kekurangan darah, leukemia, korban bom atom Hiroshima.
Sadako berada di rumahnya saat ledakan terjadi, sekitar satu mil dari Ground Zero. Bulan November 1954, leher dan bagian belakang telinga Sadako membengkak.
Bulan Januari 1955, bercak ungu bermunculan di kedua kakinya. Akhirnya, ia didiagnosa menderita leukemia (ibunya menganggap itu sebagai "suatu penyakit akibat bom atom").
Dia mulai dirawat di rumah sakit pada tanggal 21 Februari 1955, dan dinyatakan bahwa ia hanya punya sisa hidup, paling lama, sekitar setahun.
Beberapa tahun setelah serangan bom atom, meningkatnya kasus leukemia mulai terlihat khususnya pada anak-anak, dan awal 1950-an telah jelas bahwa leukemia adalah dampak pancaran radiasi bom atom,