Selasa, 23 September 2025

Gubernur Tokyo Menangis saat Rapat dengan Pimpinan Partai LDP Jepang

Gubernur Tokyo Yoichi Masuzoe ternyata Selasa (15/6/2016) sore kemarin sempat menangis di ruang rapat tertutup di markas partai liberal (LDP).

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Gubernur Tokyo dan juga mantan Menteri Tenaga Kerja dan Kesehatan Jepang, Yoichi Masuzoe (65). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gubernur Tokyo Yoichi Masuzoe ternyata Selasa (15/6/2016) sore kemarin sempat menangis di ruang rapat tertutup di markas partai liberal (LDP).

"Gubernur sempat menangis saat rapat tertutup dengan para pimpinan partai LDP yang memberikan banyak nasihat kepadanya dan berharap mengundurkan diri segera ketimbang keputusan mosi tidak percaya," kata sumber Tribunnews.com, Rabu (15/6/2016).

Selain sempat menangis, Masuzoe sempat juga mengungkapkan kekesalannya.

"Kalau begini jadinya ya dari jauh hari saja saya mengundurkan diri," katanya kepada peserta rapat tertutup tersebut.

"Dia berkelakuan seperti anak-anak jadinya kemarin, agak aneh memang. Tapi itulah kenyataan yang ada mengenai dirinya," lanjut sumber itu lagi.

Setelah rapat tersebut akhirnya malam hari LDP secara resmi memutuskan untuk mengeluarkan mosi tidak percaya apabila Rabu ini dibuka rapat parlemen untuk memutuskan ambil suara mosi tidak percaya.

Akhirnya hari ini Rabu (15/6/2016) dengan menyuruh anak buahnya, surat pengunduran diri dibuatnya dan ditandatanganinya di atas kertas A4.

Jam 10 pagi ini surat pengunduran diri tersebut disampaikan kepada Ketua DPRD Tokyo yang kemudian mengubah acara sidang parlemen hari ini sesuai perubahan keadaan dengan diterimanya surat pengunduran diri Masuzoe.

Meskipun demikian pengunduran diri baru diakukan Masuzoe tanggal 21 Juni karena perlunya persiapan beberapa hal, antara lain persiapan penugasan aktivasi wakil gubernurnya dalam menjalankan pemerintahan.

Gubernur mengundurkan diri, untuk sementara wakil gubernur yang harus menjalankan tugas operasional.

Diperkirakan tanggal 31 Juli atau 7 Agustus mendatang sudah ke luar hasil penentuan Gubernur Tokyo yang baru karena harus mempersiapkan diri dalam menghadapi Olimpiade Rio di Brazil tanggal 5 Agustus 2016.

Gubernur yang baru harus mempersiapkan kunjungan ke Olimpiade Rio karena di sana Gubernur Tokyo yang baru harus menerima peralihan tonggak Olimpiade dari Rio ke Tokyo untuk Olimpiade 2020 Tokyo. Sekaligus juga harus promosi Olimpiade Tokyo 2020 di Rio.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan