Polisi Jepang Mabuk Saat Nyetir dan Kabur Setelah Kecelakaan
Dua polisi muda Minggu pagi (19/6/2016) kecelakaan karena menyetir mabuk
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dua anggota polisi muda berusia 20 tahun, yang menangani kasus-kasus menyetir mabuk, mereka sendiri malah mabuk dan kecelakaan di Ohibiro Hokkaido. Setelah kecelakaan malah kabur ke asramanya, tidak lapor ke polisi.
"Dua polisi muda Minggu pagi (19/6/2016) kecelakaan karena menyetir mabuk dan langsung melarikan diri ke asrama polisinya," papar sumber Tribunnews.com Senin ini (20/6/2016).
Kedua polisi muda usia 20 tahun itu adalah Otaka Ichizei dari kantor polisi Obihiro dan Tomoda Kazuma kecelakaan sekitar jam 4.20 pagi (19/6/2016).
Awalnya mereka berpesta dengan teman-temannya di tepian sungai barbecue bersama selama 3 jam minum bir dan sebagainya.
Dilanjutkan dua jam kemudian di sebuah karaoke tak jauh dari lokasi tersebut.
Pulang dari Karaoke di persimpangan jalan Obihiro terjadi kecelakaan.
Tidak ada yang cedera akibat kecelakaan tersebut. Namun setelah kecelakaan mereka meninggalkan mobil, kabur menuju asramanya. Sadar nomor polisinya tak ada, diperkirakan jatuh di tempat kecelakaan, mereka kembali lagi ke lokasi kecelakaan.
Di tempat kecelakaan sudah ada polisi lain yang datang dan langsung menahan kedua tersangka yang mengakui perbuatannya.
"Kami meminta maaf sedalamnya kepada masyarakat atas kejadian yang sangat memalukan ini dan akan melakukan tindakan keras kepada para tersangka," ungkap inspektur polisi Hiromitsu Shirai kepada pers dan merasa sangat malu atas kejadian tersebut.
Yoko Takaishi yang 13 tahun putranya meninggal akibat adanya kecelakaan seseorang menyetir mabuk menabrak putranya lalu kabur mengomentari, "Mengapa sampai berulang lagi hal itu, dan bahkan dilakukan oleh polisi. Saya benar-benar tidak mengerti hal ini," paparnya kepada pers.
Sudah pantas kalau polisi itu mengundurkan diri dan meminta maaf kepada rakyat Hokkaido, benar-benar sangat memalukan perbuatan mereka, lanjutnya.
Bulan Juni 2015 satu keluarga terdiri dari 5 orang semua meninggal akibat dihajar mobil keras yang dikemudian orang mabuk di Hokkaido daerah Sunagawa.
Demikian pula di kota Otaru Hokkaido Juli lalu 3 orang korban meninggal pula akibat tabrakan dengan seorang pengendara mabuk.
Banyaknya kejadian kecelakaan akibat mengendara mabuk membuat banyak sekolah mengkampanyekan anti minum alkohol anti merokok apabila siapa pun ingin datang ke sebuah kegiatan sekolah di Hokkaido, misalnya pertandingan olahraga sekolah dan sebagainya.
Hal ini mendapat tentangan dari beberapa orangtua yang tidak senang dengan larangan sekolah tersebut karena dianggap bukan larangan pemda, tetapi hanya dari sekolah saja. Sedangkan pihak beberapa pemda di Hokkaido menyerahkan hal larangan tersebut kepada pihak Dinas Pendidikan.