Perusahaan Jepang Sedang Buat Standar Logo Halal Bagi Industrinya
Dari pihak Malaysia akan berkoordinasi dengan Yayasan Asosiasi Halal Jepang
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kebutuhan tanda Halal di Jepang tampaknya semakin penting saat ini karena semakin banyak muslim masuk ke Jepang.
Hal ini ditanggapi banyak perusahaan Jepang dengan berbagai upaya, antara lain bekerjasama dengan Malaysia untuk membentuk satu standar panduan halal dan logo Halal di Jepang.
Sebuah perusahaan besar Jepang Sumitomo Corporation Grup Kyushu sedang berusaha menciptakan standar Halal bekerjasama dengan pemerintah Malaysia (Departement of Standar Malaysia) dan Jakim (Departement of Islamic Development Malaysia).
Dari pihak Malaysia akan berkoordinasi dengan Yayasan Asosiasi Halal Jepang (JHUA) dan juga koordinasi dengan Perusahaan Gabungan Japan Halal Standard.
Kedua pihak di Jepang itulah akan bekerjasama dengan Sumitomo Corporation Kyushu Group yang kerjasama dengan para Produsen Makanan, mengeluarkan label Halal setelah disetujui JHUA dan Perusahaan Gabungan Japan Halal Standard.
Kini menjadi pertanyaan di mana Indonesia saat ini di Jepang, yang katanya memiliki penduduk Islam terbesar di dunia? Mengapa perusahaan Jepang bukan kerjasama dengan Indonesia tetapi malahan dengan Malaysia?
"Iya memang... sebenarnya kita potensinya besar hanya justru kesiapan di dalam negeri soal ini yang masih harus ditingkatkan," papar Ben Perkasa, Wakil Duta Besar Indonesia di Jepang khusus kepada Tribunnews.com Rabu ini (8/2/2017).
Menurutnya, Malaysia lebih solid.
"Kita belum punya standar yang dapat diterima internasional selain banyak masalah internal," ungkapnya lagi.
Hal ini (keprihatinan) inilah menurutnya, sudah sering di sampaikan ke pihak-pihak terkait di Indonesia.
"Namun keliatannya di dalam negeri masih belum terlihat ada perbaikan."
Lalu bagaimana peranan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) sendiri?
"KBRI akan sangat mendukung dan memfasilitasi upaya agar sertifikasi halal Indonesia yang dipakai dapat sukses di Jepang. Mungkin perlu koordinasi yang solid di tanah air," paparnya lebih lanjut.