Pengikut Program Tax Amnesti Masih Kurang Dari 700.000 Orang

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumlah orang yang ikut program Tax Amnesty di Indonesia masih kurang dari 700.000 orang yang artinya masih sangat sedikit dibandingkan jumlah wajib pajak perorangan yang sekitar 28 juta orang plus sekitar 3 juta wajib pajak badan di Indonesia.

"Dari segi jumlah orang masih masih kurang dari 700.000 orang yang melaporkan Tax Amnesti. Proporsi masih sangat kecil dan kalau bisa lebih banyak lagi tentunya akan bisa jauh lebih besar lagi nilai yang kita data nantinya di perpajakan," papar Direktur Perpajakan Internasional, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) John Hutagaol khusus kepada Tribunnews.com Jumat sore ini (24/3/2017).

Dari segi nilai dengan adanya Tax Amnesti ini diakuinya Indonesia mendapatkan sekitar hampir 4500 triliun rupiah data masuk ke sistim perpajakan, baik itu berupa deposito yang selama ini tidak dilaporkan, tanah, trust fund dan sebagainya.

"Dari 4500 triliun rupiah tersebut sebanyak dua pertiganya berasal dari deklarasi aset dalam negeri yang selama ini tidak dilaporkan," tambahnya.

Sedangkan sisanya, sekitar sepertiga nya berasal dari deklarasi aset luar negeri, misalnya yang ada di Singapura, Hongkong, Australia China dan sebagainya, tekannya lebih lanjut.

"Demikian pula ada 141 triliun rupiah dari repatriasi aset masuk ke Indonesia melalui bank-bank penampungan. Uang tersebut tentunya nantinya akan berguna bagi perekonomian Indonesia dan harus disimpan minimal tiga tahun."

Dengan semakin banyak terdaftar dan ikut partisipasi dalam tax amnesti dipercaya John perekonomian Indonesia akan semakin maju dan besar dengan kuat serta berdampak memberikan kesejahteraan bagi semua rakyat Indonesia nantinya.

"Mudah-mudahan saja kepercayaan kepada kita kalangan pajak semakin meningkat di Indonesia sehingga tax amnesti bisa semakin sukses lagi di masa mendatang," harapnya.