Dicari Sejak Tahun 1971 Pembunuh Polisi Jepang Akhirnya Ditemukan
Pihak kepolisian Jepang akhirnya berhasil menangkap pembunuh polisi yang sejak tahun 1971 dicari dengan hadiah 3 juta yen.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pihak kepolisian Jepang akhirnya berhasil menangkap pembunuh polisi yang sejak tahun 1971 dicari dengan hadiah 3 juta yen.
Masaaki Osaka akhirnya ditemukan polisi dua hari lalu atau tepatnya Minggu (21/5/2017).
Tersangka kini masih dalam pengusutan DNA (deoxyribonucleic acid) lebih lanjut.
"Kejadian di Shibuya tanggal 14 November 1971 saat unjuk rasa besar oleh kelompok kiri baru Chukaku-ha yang diikuti sekitar 200 orang yang memprotes persyaratan pengembalian Okinawa dari militer Amerika Serikat. Tujuh orang tokoh seharusnya ditangkap, tetapi hanya seorang yaitu Masaaki Osaka yang belum tertangkap dan diduga kuat baru dua hari lalu tertangkap," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (23/5/2017).
Osaka diduga melemparkan bom molotov ke polisi dari Niigata, Tsuneo Nakamura, yang ikut serta membantu polisi Tokyo menghadapi unjuk rasa tersebut.
Nakamura akhirnya meninggal dunia 15 November 1971.
Polisi Perfektur Osaka yang sedang mencari tersangka di Hiroshima dengan tuduhan melakukan pemalsuan, menemukan dua tersangka baru-baru ini.
Salah seorang tersangka sangat mirip dengan Masaaki Osaka (67) yang dituduh membunuh Nakamura saat itu berusia 21 tahun.
Nakamura membantu banyak polisi yang berasal dari pos polisi Kamiyama-cho Shibuya Tokyo untuk menghadang para pengunjuk rasa.
Saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap tersangka termasuk mencari tahu DNA tersangka apakah sama dengan Masaaki Osaka yang dicari polisi selama ini.
Bulan Maret 2012 polisi Metropolitan Tokyo pernah menggerebek markas Chukaku-ha di Tachikawa Tokyo dan menyita komputer serta berbagai barang di sana sebagai bahan bukti.
Dari sana juga didapatkan berbagai bukti sidik jari Osaka diperoleh.
Nakamura dianggap sebagai pahlawan polisi sehingga dibuatkan monumen di Kamiyama-cho, Shibuya Tokyo, tahun 2000 dan 20 orang termasuk yang ikut membantu Nakamura saat itu juga hadir dalam peresmian monumen tersebut.
Pantauan Tribunnews.com, Selasa (23/5/2017) tampak beberapa orang memberikan persembahan bunga dan minuman ke altar monumen berdoa untuk arwah Nakamura.