Presiden AS Donald Trump Dukung Korea Selatan dan Jepang Tapi Mengecam Korut
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendukung kerja sama militer AS, Korea Selatan dan Jepang serta sekaligus mengecam kelakuan Korea Utara.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendukung kerja sama militer AS, Korea Selatan dan Jepang serta sekaligus mengecam habis-habisan kelakuan Korea Utara (Korut) yang meluncurkan rudalnya 4 Juli lalu bertepatan Hari Kemerdekaan AS.
"Kami mengecam keras pelunduran rudal tersebut dan ini sangat provokatif, ngawur, ancaman serius bagi perdamaian dunia," kata Trump saat bertemu Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan PM Jepang Shinzo Abe di pertemuan G20, Kamis (6/7/2017).
Ketiga kepala negara memutuskan untuk mendesak dimulainya resolusi DK (Dewan keamanan) PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) yang baru dengan sanksi tambahan untuk menunjukkan kepada DPRK (Korut) bahwa ada konsekuensi serius untuk tindakan yang tidak stabil, provokatif, dan eskalatif.
Mereka meminta masyarakat internasional untuk segera melaksanakan semua resolusi DK PBB dan mengambil tindakan untuk mengurangi hubungan ekonomi dengan DPRK.
Baca: Andik Reza Tak Menyangka Foto Lebaran Menjadi Kenangan Terakhir Bersama Adik Sepupunya
Ketiga pemimpin tersebut juga meminta negara-negara yang membatasi DPRK untuk melakukan upaya lebih lanjut untuk meyakinkan rezim DPRK agar meninggalkan jalannya yang mengancam dan provokatif dan segera mengambil langkah untuk melakukan denuklirisasi dan untuk menghentikan program rudal balistiknya.
Presiden Donald J Trump, Presiden Moon Jae-in, dan Perdana Menteri Shinzo Abe bertemu di Hamburg, Jerman, pada 6 Juli untuk membahas ancaman serius dan meningkat yang ditimbulkan oleh program rudal nuklir dan balistik dari Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).
Ketiga pemimpin tersebut mengecam peluncuran yang dilakukan oleh DPRK yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada tanggal 4 Juli, sebuah rudal balistik dengan jangkauan antarbenua, sebuah eskalasi besar yang secara langsung melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dan yang jelas menunjukkan ancaman yang semakin besar yang diajukan oleh DPRK ke Amerika Serikat, Republik Korea (ROK), dan Jepang serta negara-negara lain di seluruh dunia.
"Para pemimpin menegaskan pentingnya bekerja sama untuk melawan ancaman DPRK dan untuk mencapai denuklirisasi Korut yang lengkap, dapat diverifikasi, dan untuk perdamaian dunia, merupakan tujuan bersama di antara ketiga negara tersebut," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (7/7/2017).
Mereka juga berkomitmen untuk terus bekerja sama untuk menerapkan tekanan maksimal pada DPRK untuk mengubah jalannya, menahan diri dari tindakan provokatif dan mengancam, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk kembali ke dialog denuklirisasi yang serius.
Ketiga pemimpin tersebut menekankan bahwa mereka, bersama dengan seluruh masyarakat internasional lainnya, siap menawarkan masa depan yang lebih cerah bagi DPRK jika memilih jalan yang benar.
Amerika Serikat, ROK, dan Jepang tidak akan pernah menerima DPRK bersenjata nuklir.
Ketiga pemimpin tersebut menggarisbawahi komitmen mereka untuk lebih memperkuat aliansi mereka masing-masing dan untuk memastikan mereka terus meningkatkan kemampuan mereka mencegah dan merespons setiap serangan dari DPRK.
Mereka berkomitmen untuk terus melanjutkan kerja sama keamanan trilateral dalam menghadapi ancaman yang diajukan oleh DPRK.
Presiden Trump menegaskan kembali komitmen kuat Amerika Serikat untuk mempertahankan ROK dan Jepang menggunakan berbagai kemampuan konvensional dan nuklirnya.