Makin Banyak Pesawat Rusia yang Masuk Wilayah Jepang Secara Ilegal
Pesawat mata-mata Rusia yang memasuki wilayah Jepang tiga bulan terakhir (April hingg Juni) 2017 ternyata meningkat jauh lebih banyak.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pesawat mata-mata Rusia yang memasuki wilayah Jepang tiga bulan terakhir (April hingg Juni) 2017 ternyata meningkat jauh lebih banyak.
Diperkirakan terkait pengamatan di semenanjung Korea yang memanas dengan kedatangan dua kapal induk AS dan satu kapal induk Jepang.
"Pengerahan sangat banyak kapal mata-mata Rusia belakangan ini memata-matai dan masuk wilayah Jepang ilegal dalam tiga bulan ini karena mungkin ikut mengawasi perkembangan semenanjung Korea yang memanas dengan Korea Utara belakangan ini," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (14/7/2017).
Kenaikan 47 kali pesawat Rusia ilegal memasuki wilayah Jepang sehingga dalam tiga bulan terakhir sebanyak 125 kali telah hilir mudik memasuki wilayah udara Jepang dan selalu digiring ke luar oleh pesawat tempur Jepang badan beladiri Jepang udara (ASDF).
"Penerbangan mereka bahkan ada yang sampai Laut Jepang dan bahkan ke Samudera Hindia, tampaknya melihat pergerakan dua kapal induk AS dan satu kapal induk Jepang yang melakukan latihan militer di semenanjung Korea belum lama ini," kata dia.
Sedangkan penerbangan dari China yang ilegal memasuki wilayah udara Jepang sudah mulai menurun dalam tiga bulan terakhir ini. Demikian pula ekspansinya lewat laut.
Jumlah pesawat tempur China yang memasuki wilayah Jepang secara ilegal untuk maksud mata-mata menurun 98 kali sehingga dalam tiga bulan terakhir ini hanya 101 kali memasuki wilayah Jepang.
Sementara itu kapal induk China "Liaoning" serta pelatihan mereka di laut China Selatan yang dipermasalahkan dunia itu, sampai kini tidak banyak perubahan, tetap diposisikan di sana untuk menjaga Laut China Selatan yang dianggap milik China.
Padahal keputusan Mahkamah Internasional di Den Haag bulan Juli 2016, menyatakan pulau-pulau di laut China Selatan bukanlah milik China.
Jumlah keseluruhan pesawat asing termasuk Rusia dan China yang memasuki wilayah Jepang secara ilegal tercatat 229 kali atau penurunan 52 kali dibandingkan periode sama tiga bulan sebelumnya.