Terbesar di Hyogo, Nenek Jepang 84 Tahun Kena Tipu 138 Juta Yen, Polisi Pusing
Kasus penipuan terbesar di perfektur Hyogo selama ini, nenek habis tertipu 138 juta yen selama setengah tahun
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang nenek Jepang usia 84 tahun di Perfektur Hyogo kena tipu 138 juta yen sejak April tahun lalu hingga Februari 2017.
Tidak sadar ditipu kiriman uang tetap saja berlangsung hingga 23 Februari 2017 mendadak nomor telepon tak bisa dihubungi lagi.
"Kasus penipuan terbesar di perfektur Hyogo selama ini, nenek habis tertipu 138 juta yen selama setengah tahun sejak September 2016 hingga Februari 2017," papar sumber Tribunnews.com Selasa ini (29/8/2017).
Seorang nenek 84 tahun April 2016 terima telpon dari lelaki mengaku staf dari Pusat Konsultasi Kehidupan yang milik pemerintah daerah. Padahal penelpon lelaki itu palsu dari sindikat kejahatan.
Nenek memberikan datanya kepada lelaki tersebut. Kemudian datang lagi telepon dari Pengacara yang mengatakan pemberian data nenek ke Pusat Konsultasi Kehidupan itu melanggar hukum dan nenek bisa dipenjara. Juga Pengacara palsu.
Sang nenek percaya saja dan Pengacara mengatakan dapat membantuny akalau nenek membayar sejumlah uang 138 juta yen, boleh dicicil.
Langsung saja sang nenek yang ketakutan itu mengirimkan uang sesuai permintaan pengacara palsu ke alamat yang diberikan di telpon. Kiriman uang beberapa kali hingga terakhir 23 Februari 2017 saat ditelpon tak bisa menyambut telepon pengacara palsu itu.
Akhirnya nenek itu melaporkan ke polisi. Sampai saat ini polisi mengecek nomor telepon dan alamat yang diberikan sang nenek tak bisa menjejaki sindikat penjahat tersebut.
"Memang itu cara penjahat dan penipu, tidak ketemu, minta dikirim lewat paket pos, sehingga kalau kita ke alamat yang bersangkutan tidak menemukan, tetapi barang telah diserahkan kepada tujuan," ungkap sumber itu lagi.
Kasus serupa wanita usia 70 tahunan dari (perfektur) Niigata Jepang juga telah tertipu 220 juta yen dengan kasus serupa.