Presiden Rusia: Perang Dengan Korea Utara Picu Bencana, Beri Sanksi Juga Tak Guna
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut tidak berguna memberlakukan sanksi lebih berat kepada Korea Utara.
Penulis:
Ruth Vania C
Editor:
Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, XIAMEN - Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut tidak berguna memberlakukan sanksi lebih berat kepada Korea Utara.
Berbicara di Konferensi Tingkat Tinggi Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok (KTT BRIC), Putin juga berpendapat mengancam perang juga hanya akan memicu bencana global.
"Rusia mengecam (uji coba persenjataan nuklir) Korea Utara. Kami menganggap mereka telah melakukan sebuah provokasi," kata Putin, Selasa (5/9/2017), di Xianmen, Tiongkok.
"Namun, menyuarakan ancaman militer tak akan memperbaik keadaan. Itu malah hanya akan memicu pada bencana global," lanjutnya.
Baca: Menlu Retno Disambut Jenderal Dalang Pembantaian Rohingya, Bahas Keadaan Rakhine
Karenanya, Putin lebih memilih untuk menyelesaikan situasi panas di Semenanjung Korea melalui cara damai.
"Pemberlakuan sanksi untuk masalah ini juga tak berguna dan tak efisien," ucap Putin lagi.
"Anda pikir memberlakukan sanksi akan membuat Korea Utara mengubah rencananya untuk menciptakan senjata penghancur massal?," tuturnya.
Pernyataan Putin ini menyusul kolaborasi antara AS dan Korea Selatan dalam menggelar latihan militer gabungan.
Latihan militer tersebut diproyeksikan sebagai upaya AS dan Korea Selatan untuk menghadapi serangan atau provokasi Korea Utara.
Namun, latihan militer itu juga kerap dianggap sebagai provokator tingkah nekat Korea Utara, yang terus melakukan uji coba pada rudalnya.
Rusia, yang wilayah negaranya berbatasan dengan Korea Utara, telah berulangkali mendorong dilakukannya negosiasi damai dengan Pyongyang.
Bersama Tiongkok, Rusia mendesak agar AS dan Korea Selatan menghentikan segala permainan perangnya demi menghentikan kegiatan uji coba persenjataan nuklir yang dilakukan Korea Utara. (The Guardian/CNBC)