Selasa, 4 November 2025

Amerika Semena-mena di Karibia, Venezuela Minta Bantuan Militer ke Rusia, Moskow Kirim Rudal?

Rusia mendukung Presiden Venezuela Nicolás Maduro dan mengonfirmasi laporan adanya upaya Venezuela meminta bantuan militer ke Moskow.

Kolase X/@realDonaldTrump dan Instagram @nicolasmaduro
PERANG KARTEL NARKOBA. Kolase foto dari X/@realDonaldTrump dan Instagram Presiden Venezuela, Nicolas Maduro @nicolasmaduro, Selasa (26/8/2025). Pemerintahan Trump Amerika Serikat meningkatkan tekanan terhadap Maduro dengan mengerahkan kapal perang, ribuan marinir, dan aset militer ke kawasan Karibia serta Amerika Latin, Senin (25/8/2025). 

Amerika Semena-mena di Karibia, Venezuela Minta Bantuan Rudal ke Rusia

TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengecam Amerika Serikat (AS) atas apa yang disebutnya sebagai penggunaan “kekuatan militer yang berlebihan” di Karibia dengan dalih memerangi perdagangan narkoba.

Rusia juga menyatakan dukungannya terhadap Presiden Venezuela Nicolás Maduro.

Baca juga: Rusia Olok-olok AS Soal Operasi Penaklukan Venezuela Bertopeng Narkoba: Mulai Saja di Manhattan!

Pada Minggu (2/11/2025), Kremlin mengonfirmasi pihaknya memantau perkembangan secara cermat karena ketegangan antara Washington dan Caracas meningkat akibat serangan AS.

Rusia juga mengonfirmasi laporan adanya upaya Venezuela meminta bantuan militer ke Moskow.

Apa yang Terjadi?

Perselisihan yang meningkat antara Moskow dan Washington menggarisbawahi meningkatnya ketegangan geopolitik di Amerika Latin, di mana hubungan Venezuela dengan Rusia dan Tiongkok semakin erat seiring AS meningkatkan operasi militer di kawasan tersebut. 

Tindakan Washington, yang dibingkai sebagai misi antinarkotika, telah menuai kecaman dari Rusia lantaran dinilai sebagai tindakan semena-mena.

Seiring ini, muncul kekhawatiran tentang potensi titik api baru yang mengingatkan pada persekutuan era Perang Dingin antara Rusia (dulu Uni Soviet) dan AS.

Pengerahan pasukan angkatan laut AS baru-baru ini dan serangkaian serangan udara dan laut terhadap kapal-kapal di perairan Karibia telah meningkatkan kewaspadaan di kalangan pemerintah daerah dan pengamat internasional.

Banyak negara khawatir kalau perluasan aktivitas militer Amerika dapat mengganggu stabilitas kawasan dan menarik kekuatan eksternal lebih jauh ke dalam konfrontasi.

SERANG KAPAL- Presiden Donald Trump merilis video militer AS yang menyerang kapal yang dituduh membawa narkoba dari Venezuela. Kapal tersebut menuju ke Amerika dengan membawa sebelas orang, yang akhirnya tewas dalam serangan itu.
SERANG KAPAL- Presiden Donald Trump merilis video militer AS yang menyerang kapal yang dituduh membawa narkoba dari Venezuela. Kapal tersebut menuju ke Amerika dengan membawa sebelas orang, yang akhirnya tewas dalam serangan itu. (Tangkapan layar X/@nicksortor)

Apa yang Perlu Diketahui

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan Moskow "dengan tegas mengutuk penggunaan kekuatan militer yang berlebihan" oleh AS di Karibia.

Ia menekankan kalau Rusia sepenuhnya mendukung pemerintah Venezuela dalam upayanya menjaga kedaulatan nasional dan mempertahankan kawasan tersebut sebagai "zona damai".

Zakharova menyerukan de-eskalasi dan kepatuhan terhadap hukum internasional, dengan mengutip pelanggaran ketentuan konstitusional AS dan kerangka hukum global, termasuk Piagam PBB dan Piagam Organisasi Negara-negara Amerika.

Moskow Mengawasi Secara Ketat

Kremlin mengonfirmasi bahwa mereka memantau situasi di Venezuela "dengan sangat cermat."

Menurut juru bicara Dmitry Peskov, Moskow tetap berhubungan dengan Caracas "karena kedua negara terikat oleh berbagai kewajiban perjanjian."

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved