Orang Asing Urus Visa Namin Jepang Banyak Berurusan dengan Yakuza
Visa namin atau visa suaka banyak dilakukan orang asing yang ingin tinggal dan bekerja di Jepang.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Visa namin atau visa suaka banyak dilakukan orang asing yang ingin tinggal dan bekerja di Jepang.
Ibaratnya menghalalkan segala cara. Namun ternyata banyak berurusan dan bermasalah dengan mafia Jepang (yakuza) yang bermotifkan uang.
"Hati-hati dengan visa namin dan Jepang sudah tidak memberikan visa jenis ini kepada warga Indonesia karena Indonesia negara yang aman nyaman tak ada masalah sama sekali," kata mantan kepala kepolisian Jepang yang tak mau disebutkan namanya kepada Tribunnews.com, Kamis (7/12/2017).
Salah satu kasus belum lama November 2017 lalu yang mengemuka terungkap di Sapporo Hokkaido.
Baca: Novanto Tidak Berdaya, Berkas Perkara Satu Troli Dilimpahkan ke Pengadilan
Seorang pimpinan yakuza dari kelompok Matsudaira Kogyo, Shohei Shimizu (27) yang berafiliasi dengan Kodokai dan Yamaguchigumi dengan jumlah anggota saat ini sekitar 100 orang, tertangkap polisi karena melakukan pengurusan visa namin bagi 6 orang asing dari Bangladesh dan India.
Antara 3 Juli hingga 31 Oktober kelompok yakuza ini yang sempat menjebol ATM di Jepang bulan November 2016 sehingga dirugikan 1,86 miliar yen itu, mempekerjakan 6 orang asing yang diuruskan visa namin-nya oleh yakuza.
Pengutusan visa namin pun menyita uang cukup banyak dan orang asing tersebut tak peduli yang penting dapat tinggal dan bekerja di Jepang.
Akhirnya semuanya ditangkap polisi karena menggunakan visa namin yang tidak benar untuk hidup dan bekerja di Jepang.
Baca: Tentara Korut Diduga Curi 50 Barang di Pulau Matsumaekojima Jepang
Shimizu pun Rabu (6/12/2017) ditangkap polisi dan kali ini dengan tuduhan pembunuhan.
"Tersangka membunuh temannya dengan cara membakar hidup-hidup korban Desember tahun lalu," kata sumber itu.
"Karena itu apabila ada warga Indonesia yang terlibat dengan pengurusan visa namin, sebaiknya menjauh karena hal itu tidak benar, pasti hasilnya ditolak pemerintah Jepang dan juga tidak sedikit berurusan dengan kalangan yakuza Jepang dengan risiko pemerasan dan pembunuhan," kata dia.
Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in.