Minggu, 2 November 2025

Penipuan Terhadap Lansia Jepang Sangat Berbahaya, Meningkat 9 Kali Lipat

Penipuan di Jepang sudah menunjukkan gejala sangat berbahaya, khususnya bulan lalu mencapai hampir 9 kali lipat

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Ilustrasi penipuan dengan berbagai gaya dilakukan di Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penipuan terhadap khususnya lansia di Jepang luar biasa meningkat tinggi bahkan hampir sembilan kali lipat pada bulan November 2017 dibandingkan November 2016.

"Penipuan di Jepang sudah menunjukkan gejala sangat berbahaya, khususnya bulan lalu mencapai hampir 9 kali lipat lebih besar ketimbang November 2016," ungkap sumber Tribunnews.com dari kepolisian Jepang Senin ini (18/12/2017).

Kasus penipuan di kota metropolitan Tokyo selama November 2017 sebanyak 3121 kasus dengan kerugian mencapai sedikitnya 6,9 miliar yen.

Dari jumlah kasus tersebut, teknik penipuan ditujukan kepada kartu bank tunai (cash card) memiliki trik yang sangat canggih oleh para penipu Jepang, jumlahnya mencapai 915 kasus hampir 9 kali lipat lebih tinggi ketimbang tahun 2016 dan jumlah kerugiannya mencapai sedikitnya 1,25 miliar yen.

Jumlah penipuan melebihi 3000 kasus tersebut merupakan yang pertam akali tertinggi dalam sejarah penipuan di Jepang dalam 9 tahun terakhir ini.

"Penipuan tersebut dengan pelaku mengaku seolah sebagai seorang polisi yang memberitahu kartunya dapat dipakai untuk belanja barang mahal dan rawan digunakan buat kejahatan. Olehkarena itu diharapkan kerjasamanya kartu itu dapat diserahkan kepada polisi (penipu tersebut) yang akan mengambilnya ke rumah para calon korban serta meminta password juga yang bisa dipakai untuk menarik tunai."

Para lansia Jepang umumnya percaya saja karena yang menelpon adalah polisi dan datang juga memakai seragam polisi (palsu).

Penipuan yang canggih akhir-akhir ini akhirnya membuat banyak telepon di mana pun di Jepang melakukan perekaman dan bunyi bahwa telepon akan direkam untuk antisipasi keamanan si pemilik telepon.

"Mendengar rekaman tersebut biasanya para penipu akan segera memutuskan teleponnya," tekannya lagi.

Jangan heran mulai kini apabila banyak telepon rumah di Jepang menjawab dengan suara operator terlebih dulu, bahwa telepon dan pembicaraan telepon akan direkam demi keamanan dan dijaga privasinya.

"Hal itu akan langsung masuk ke sistim kepolisian guna antisipasi adanya penipuan lewat telepon lebih lanjut."

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved