Sabtu, 1 November 2025

Prabowo di APEC: Perdagangan Bebas Harus Disertai Keadilan dan Kesetaraan

Prabowo sebut ini saat tepat perbarui komitmen negara yang tergabung dalam APEC terhadap kerja sama ekonomi multilateral yang terbuka, adil, inklusif

dok Sekretariat Presiden
KTT APEC 2025 - Presiden Prabowo Subianto di APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea, pada Jumat (31/10/2025). Prabowo sebut kini saat tepat memperbarui komitmen negara yang tergabung dalam APEC terhadap kerja sama ekonomi multilateral yang terbuka, adil dan inklusif.  
Ringkasan Berita:
  • Presiden Prabowo hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat (31/10/2025) waktu setempat.
  • Prabowo tegaskan APEC didirikan atas prinsip pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan kerja sama antarnegara. 
  • Karena itu, misi utama APEC untuk memfasilitasi perdagangan bebas harus berdasarkan keadilan dan kesetaraan.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) didirikan atas prinsip pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan kerja sama antarnegara. 

Karena itu, misi utama APEC untuk memfasilitasi perdagangan bebas harus berdasarkan keadilan dan kesetaraan.

“Peran dan misi utama APEC adalah memfasilitasi perdagangan bebas, investasi, serta kerja sama multilateral berdasarkan rasa kebersamaan di seluruh kawasan kita,” ujar Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat (31/10/2025) waktu setempat.

“Keyakinan ini harus tetap kita jaga. Kita tidak boleh membiarkan perpecahan merusak stabilitas yang selama ini menopang pertumbuhan kita,” tegasnya.

Presiden pun mengatakan kini saat yang tepat untuk memperbarui komitmen negara-negara yang tergabung dalam APEC terhadap kerja sama ekonomi multilateral yang terbuka, adil, dan inklusif. 

Baca juga: Prabowo Terbang Lagi ke Luar Negeri, Kali Ini ke Korsel Agenda KTT APEC

“Indonesia berkomitmen terhadap sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan, dengan WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) sebagai intinya, demi memastikan setiap pihak dapat bersaing secara setara,” ucap Prabowo.

Prabowo melanjutkan, pertumbuhan yang tidak inklusif adalah pertumbuhan yang memecah belah. Perpecahan menimbulkan ketidakstabilan, sehingga menciptakan situasi tindak kondusif bagi perdamaian dan kemakmuran. 

“Karena itu, inklusivitas harus menjadi pedoman kita. Keberlanjutan juga harus senantiasa menjadi kompas utama bagi masa depan dunia yang aman. APEC harus memastikan bahwa manfaat perdagangan dan investasi dapat dirasakan oleh semua pihak, agar tidak ada satu pun ekonomi yang tertinggal,” katanya.

PIDATO DI APEC - Presiden Prabowo Subianto hadir dalam sesi pertama APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) yang digelar di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea, pada Jumat, (31/10/2025). (Sekretariat Presiden).
PIDATO DI APEC - Presiden Prabowo Subianto hadir dalam sesi pertama APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) yang digelar di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea, pada Jumat, (31/10/2025). (Sekretariat Presiden). (Setpres)

Prabowo memamerkan program nasional yang dieksekusi pemerintahannya untuk menciptakan ekonomi inklusif. Di antaranya lewat pemberdayaan UMKM dan pendirian Koperasi Desa Merah Putih di seluruh pelosok.

“Di Indonesia, kami memberdayakan UMKM, membangun ribuan koperasi, dan memberi kesempatan bagi masyarakat untuk memiliki peran lebih besar dalam perekonomian,” pungkasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved