Indonesia Sangat Penting Bagi Dunia Menghantam ISIS
Saat ini rasanya sedikit sekali yang berani menghajar promosi ISIS lewat internet dan medsos.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Rabbi Abraham Cooper (67) yang berdomisili di Los Angeles, aktivis dunia yang menentang terorisme, Associate Dean, Director Global Social Action Agenda dari Simon Wiesenthal Center, ingin sekali Indonesia menghantam ISIS terutama upayanya menghantam dan merekrut dunia lewat internet dan media sosial (medsos).
"Saat ini rasanya sedikit sekali yang berani menghajar promosi ISIS lewat internet dan medsos. Namun Indonesia negara hebat yang saya tahu sangat berani mengusir ISIS dan menghantam juga promosi ISIS lewat internet dan medsos. Ini patut dapat penghargaan sebenarnya," papar Rabbi kepada Tribunnews.com Rabu ini (20/12/2017).
Oleh karena itu Rabbi berharap sekali Indonesia dapat kontinu menghantam ISIS terus menerus sebagai negara Islam besar dan paling banyak rakyat muslimnya di dunia, tambah nya lagi.
"Saat ini ISIS tidak merekrut dan promosi lewat kelompok atau organisasi atau jumlah banyak, tapi secara individu ke masing-Masing pribadi lewat internet dan ini juga dikakukan ke mana saja termasuk merekrut orang Jepang jadi anggotanya."
Itulah sebabnya pergerakan ISIS sangat bahaya sebenarnya karena langsung ke setiap individu di mana pun di dunia dengan caranya lalu merekrut untuk melakukan terorisme di mana pun di dunia.
"Dalam hal ini saya melihat untuk menghantam ISIS memang paling efektif terbaik dari lingkungan Islam sendiri dan Indonesia sebagai negara terhormat dan terbesar penduduk muslimnya sangat tepat dan diharapkan bisa membantu dunia menghantam penyebaran ISIS lebih lanjut," tekannya lagi.
Apabila ada kesempatan mungkin Rabbi juga mau ke Indonesia bertemu pemimpin Indonesia untuk saling bertukar pandangan lebih lanjut mengenai Israel dan Jerusalem, lanjutnya.
"Sekaligus juga mungkin bisa kita bicarakan antisipasi menghadapi ISIS lebih lanjut di masa depan," paparnya lagi.