Peringatan 60 Tahun Indonesia-Jepang, Sekjen LDP Wakili PM Abe Kunjungi Indonesia 18 Januari
Sekretaris Jenderal Partai liberal (LDP) Jepang, Toshihiro Nikai (78) akan berkunjung ke Jakarta 18 Januari mendatang.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sekretaris Jenderal Partai liberal (LDP) Jepang, Toshihiro Nikai (78) akan berkunjung ke Jakarta 18 Januari mendatang terkait dengan peringatan 60 tahun hubungan persahabatan Indonesia-Jepang.
"Nikai akan datang sebagai utusan khusus PM Jepang Shinzo Abe nanti," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (6/1/2018) mengenai Nikai yang juga Ketua Liga Parlemen Jepang-Indonesia.
Nikai akan berada di Indonesia sampai dengan 21 Januari nanti untuk berbagai urusan terkait hubungan Indonesia Jepang.
"Indonesia adalah negara yang sangat dekat dengan saya terkait hati dan jiwa saya juga sebagai sahabat sangat dekat bagi kami," kata Nikai, Jumat kemarin.
Baca: Sejumlah Jenderal Polisi yang Ikut Pilkada Dimutasi
"Kita akan bangkitkan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang dengan lebih semarak sehingga dapat meningkatkan kerja sama bilateral jauh lebih baik lagi di masa mendatang," tambahnya.
Pria kelahiran Wakayama 17 Februari 1939 ini adalah politisi senior dan sangat disegani di Jepang saat ini.
Lulusan Universitas Chuo, dengan gelar sarjana hukum pada tahun 1961, pada awalnya bekerja sebagai sekretaris untuk Saburo Endo, anggota Diet dari Shizuoka.
Setelah kematian Endo, Nikai kembali ke Wakayama, di mana dia memenangkan kursi di dewan perfektur pada tahun 1975.
Dia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 1983.
Nikai adalah anggota faksi Noboru Takeshita di dalam Partai Demokrat Liberal.
Baca: Kesalahan Sistem Warning Gempa di Jepang Bikin Panik Banyak Orang
Namun dia meninggalkan partai tersebut pada tahun 1993 untuk bergabung dengan Japan Renewal Party (ShinseitÅ).
Sebagai anggota JRP, dia menjabat sebagai Wakil Menteri Perhubungan di bawah Morihiro Hosokawa pada tahun 1999.
Dia kemudian menjadi anggota Partai Liberal, Partai Konservatif, dan Partai Konservatif Baru, partai independen dalam koalisi dengan LDP.