Kamis, 18 September 2025

Benarkah Wanita Dilarang Masuk Ring Sumo di Jepang?

Kasus wanita masuk ring sumo 4 April lalu mengingatkan pada kasus serupa, larangan wanita masuk ring sumo sejak lama.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Seorang wanita tenaga medis (baju biru) naik ke ring sumo, ingin membantu seseorang yang pingsan di ring sumo 4 April lalu ditegur dan diminta ke luar pihak panitia. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kasus wanita masuk ring sumo 4 April lalu mengingatkan pada kasus serupa, larangan wanita masuk ring sumo sejak lama.

Namun setelah ditelusuri sejarahnya kembali, ada saat di mana ternyata pesumo wanita Jepang sempat dan boleh bermain di ring sumo.

"Hanya di tahun 1872 (Meiji 5) saja pesumo wanita diperkenankan bermain di atas ring sumo berkat persetujuan bangsawan Yamauchi Toyoshige yang memperkenankan hal tersebut sesuai dengan restorasi Meiji yang terjadi saat itu," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (21/4/2018).

Meskipun demikian setelah itu tak ada lagi pesumo wanita yang boleh naik ke ring sumo terutama di Kokugikan atau tempat sumo utama (kelas nasional) di Jepang.

Kokugikan yang ada sekarang dioperasikan di daerah Ryogoku Tokyo sejak bulan Januari 1985.

Di berbagai daerah di Jepang memang sudah ada pertandingan sumo wanita.

Baca: Mahasiswa Indonesia Ditabrak Hingga Meninggal, Pelakunya Ditangkap Polisi Jepang, SIM Dicabut

Namun ketika sampai ke tingkat nasional, dapat dipastikan pesumo wanita tak boleh naik ke ring sumo di Kokugikan.

Bulan Mei 1978 ada Wanpaku Sumo di daerah Arakawaku Tokyo pemenangnya anak sekolah dasar.

Begitu memasuki final, di Kokugikan, anak SD wanita itu ditolak dan tak bisa bertanding.

Pada awal tahun 1990 Mayumi Moriyama sebagai Sekretaris Kabinet wanita, mewakili PM Toshiki Kaifu ingin memberikan award PM Jepang, ternyata juga ditolak Ketua Asosiasi Sumo Jepang saat itu hanya karena wanita.

Setahun kemudian, tahun 1991, kembali lagi pelajar SD wanita kelas lima yang menang kejuaraan di daerahnya, kembali tak boleh naik ke ring sumo di tingkat nasional.

Upacara ritual Shinto di atas ring sumo Kokugikan.
Upacara ritual Shinto di atas ring sumo Kokugikan. (Jiji)

Padahal semangat sumo di daerah saat itu besar sekali baik pria maupun anak wanita.

Lalu bulan Februari 2000, Fusae Ota, Gubernur Osaka juga ingin menyampaikan award Gubernur pada acara final sumo dan ternyata ditolak naik ke atas ring sumo.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan