Lansia di Jepang Ditipu Seseorang yang Mengaku Anak Sulungnya Sebesar 112 Juta Yen
Seorang lansia berusia 80 tahunan belum lama ini ditipu dengan cara Ole-Ole Sagi sehingga menderita kerugian sebesar 112 juta yen.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang lansia berusia 80 tahunan belum lama ini ditipu dengan cara Ole-Ole Sagi (berpura-pura seperti anaknya sendiri lewat telepon), sehingga menderita kerugian sebesar 112 juta yen.
"Kejadian 10 April lalu, seorang nenek usia 80 tahunan di daerah Setagayaku Tokyo mendapat telepon dari seorang lelaki yang berpura-pura sebagai anak sulungnya," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (27/4/2018).
Suara telepon seolah menyerupai suara anak sulungnya yang sedang dalam kesusahan.
"Mama, saya kehilangan cek yang ada di dalam tas saya dicopet seseorang, butuh bantuan segera," kata lelaki di telepon kepada nenek tersbeut.
Kasihan dengan anaknya yang sedang mengalami kesusahan, lansia itu menyediakan uangnya yang diminta sebesar 100 juta yen.
Baca: Perampok Semprotkan Gas Air Mata ke Petugas Pembawa Uang ATM Sebelum Bawa Kabur Rp 1,8 Miliar
Lima hari kemudian seorang yang mengaku sebagai akuntan perusahaan tempat "anaknya" bekerja (disebutkan dalam pembicaraan telepon akan ada akuntan perusahaannya menemui nenek) menjumpai sang nenek.
Uang tunai 96 juta diberikan oleh nenek tersebut untuk mengganti cek yang "dihilangkan" anak sulungnya.
"Ibu, anak ibu menghilangkan uang perusahaan itu sama juga tindak pidana pencurian. Anak ibu bisa masuk penjara itu sebenarnya. Untuk itu butuh uang tambahan, tidak cukup 96 juta yen ini," kata pria yang mengaku akuntan tersebut.
Sang ibu pun mengambil lagi uang 16 juta yen dari bank dan memberikan lagi uang tersebut kepada sang akuntan.
Sehingga total 112 juta yen tunai diserahkan kepada penipu tersebut.
Sang ibu kemudian menelepon anaknya ingin tahu uangnya telah terima atau belum.
Tetapi anaknya justru bingung dan mengaku tak pernah menelepon ibunya perihal uang tersebut.
Sadar kena penipuan langsung, tanggal 16 April ibu itu menghubungi polisi.