Arab Saudi Setujui Permintaan Amerika Serikat Memompa Lebih Banyak Minyak
Kendati demikian, orang nomor satu di AS itu tidak menyebutkan secara spesifik mengacu pada kesepakatan yang telah mereka capai.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ARAB SAUDI - Kabinet pemerintahan Arab Saudi, Selasa (3/7/2018) mendukung kesiapan kerajaan untuk memompa lebih banyak minyak demi menjaga keseimbangan dan stabilitas pasar.
Pernyataan tersebut disampaikan Saudi Press Agency (SPA).
"Kerajaan (Arab Saudi) siap untuk memanfaatkan kapasitas produksi cadangannya jika diperlukan, untuk menghadapi perubahan di masa depan dalam tingkat pasokan dan permintaan," kata pemerintah Arab Saudi dalam pernyataan yang disampaikan setelah pertemuan yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz al Saud.
Baca: Mantan PM Malayia Nadjib Razak Dikenai Tiga Tuduhan Kriminal
Dilansir dari laman Al Jazeera, Rabu (4/7/2018), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Sabtu (29/6/2018) mengatakan bahwa Raja Salman dari Arab Saudi telah menyetujui permintaannya untuk meningkatkan produksi minyak hingga dua juta barel.
Trump menyampaikan, kesepakatan itu dicapai setelah dirinya melakukan komunikasi melalui telepon dengan Raja Arab Saudi terkait produksi minyak.
Baca: Empat dakwaan terkait korupsi dilayangkan ke mantan PM Malaysia, Najib Razak
Kendati demikian, orang nomor satu di AS itu tidak menyebutkan secara spesifik mengacu pada kesepakatan yang telah mereka capai.
SPA melaporkan, Kedua pemimpin juga membahas upaya yang dilakukan negara-negara penghasil minyak untuk memberikan kompensasi kekurangan pasokan yang sangat potensial.
Klaim Trump muncul setelah Organisasi Negara-negara Penghasil Minyak (OPEC) yang merupakan sebuah kelompok yang didalamnya tergabung negara-negara penghasil minyak, termasuk Arab Saudi, setuju untuk meningkatkan produksi sebesar satu juta barel per hari pada pertemuan awal bulan ini.
Baca: Mantan PM Malaysia Najib Razak ditangkap, Rabu ini hadapi dakwaan
Anggota non-OPEC, Rusia pada 23 Juni 2018 juga mendukung upaya tersebut guna menutup pekan ketegangan diplomasi dan mencegah keretakan hubungan antara dua rival regional, Iran dan Arab Saudi.
Perlu diketahui, Arab Saudi merupakan pengekspor minyak utama dunia dan biasanya menyimpan kapasitas cadangan minyal sekitar 1,5 juta hingga dua juta barel per hari.
Hal itu disampaikan Administrasi Informasi Energi AS.
Menurut OPEC, Arab Saudi bisa menghasilkan sekitar 10 juta barel minyak mentah per hari.
Pihak administrasi Trump mendorong negara-negara untuk memangkas semua impor minyak dari Iran yang akan dimulai pada november mendatang.
Hal tersebut dilakukan saat AS kembali memberlakukan sanksi terhadap Iran setelah Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 yang disepakati antara Iran dan enam negara yang memiliki kekuatan besar di dunia.