Jepang Incar Penjualan Mobilnya Meningkat ke EU dan Impor Minuman Keras serta Keju Murah
Kesepakatan ini menunjukkan kemauan politik Jepang dan Uni Eropa sebagai pembawa standar di dunia
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS Tokyo - Presiden Dewan Eropa Donald Tusk dan Jean-Claude Juncker serta PM Jepang Shinzo Abe menandatangani kesepakatan perdagangan bebas Jepang-EU Selasa ini (17/7/2018) di Tokyo.
"Kesepakatan ini menunjukkan kemauan politik Jepang dan Uni Eropa sebagai pembawa standar di dunia akan pentingnya perdagangan bebas," ungkap PM Abe sore ini (17/7/2018) setelah menandatangani kesepakatan kemitraan bersama antara Jepang dan masyarakat Eropa (EU).
Selain itu, zona ekonomi terbesar yang dikembangkan di dunia, yang menyumbang sekitar 600 juta orang, sekitar 30% dari PDB dan sekitar 21 triliun dolar, akan lahir.
Perdagangan bebas di abad ke-21, dimaksudkan PM Jepang AB akan menjadi mesin baru abenomics, sebagai peluang besar sehingga lahir dengan sangat baik bagi dunia pertanian, kehutanan dan perikanan serta usaha kecil dan menengah, dengan tujuan awal masuk berbagai barang masing-masing dengan lancar pada kedua ekonomi ini.
Kedua ekonomi juga mempromosikan kerjasama di berbagai bidang seperti kontra-terorisme dan reformasi PBB, "Kebebasan, demokrasi, hak asasi manusia, seperti aturan hukum sebagai mitra yang berbagi nilai, selain perdagangan bebas juga sangat mengembangkan hubungan Jepang-UE di semua bidang, dan memberikan kontribusi bagi perdamaian dan kemakmuran dunia. "
Kesepakatan bersama ini bagi perdagangan bebas besar dari 630 juta orang lahir bersama untuk kedua ekonomi memiliki kontribusi GDP lebih dari 21 triliun dolar, atau terhitung sekitar 28% dari PDB dunia. Juga, nilai perdagangan akan terhitung hampir 37% dari total perdagangan dunia.
Dari sisi Uni Eropa memperkirakan bahwa ekspor ke Jepang akan meningkat sebesar 34% dan akan memiliki efek meningkatkan PDB Uni Eropa hingga 0,76%.
Uni Eropa secara aktif perdagangan dengan dunia mengakibatkan ekspansi pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja, dalam posisi yang juga meningkatkan daya saing perusahaan.
Dengan EPA ini Jepang akan dapat mengimpor terutama Wine atau sake dari Eropa dengan lebih murah, termasuk juga keju dan produk pertanian serta produk kelautan Jepang (perikanan) maupun kendaraan bermotor akan lebih mudah dan lebih murah lagi masuk ke Eropa.