Rabu, 17 September 2025

Persepakbolaan Indonesia Jepang Semakin Baik, Bukan Tak Mungkin Kantor J-League Dibuka di Jakarta

Saat ini kita berusaha mendekatkan diri dengan Indonesia. Tapio dari berbagai klub sepakbola di Indoensia harus aktif dong

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Ketua (Chairmain) J-League Mitsuru Murai 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang 

 TRIBUNNEWS Tokyo - Ketua federasi persepakbolaan Jepang J-League, Mitsuru Murai mengharapkan persepakbolaan di Indonesia baik PSSI maupun para klub bola di Indonesia punya hubungan sangat baik dengan berbagai klub bola Jepang. Kalau sudah demikian baik barulah membuka kantornya di Jakarta.

 "Saat ini kita berusaha mendekatkan diri dengan Indonesia. Tapio dari berbagai klub sepakbola di Indoensia harus aktif dong untuk mendekati diri dengan klub-klub di Jepang," harapan Murai khusus disampaikan kepada Tribunnews.com Senin ini (23/7/2018).

 Apabila hubungan antar klub Indonesia dengan Jepang termasuk pula hubungan PSSI dengan Jepang menjadi jauh semakin dekat dan erat sekali, barulah J-League akan mempertimbangkan buka kantornya di Jakarta.

 "Bukan hanya buka kantor di Jakarta tetapi bisa juga di kota besar lain di Asia. Atau buka kantor perwakilan untuk Asean misalnya di jakarta dan berbagai upaya lain untuk mendekatkan diri Jepang dengan negara-negara di Asia," tambahnya.

Apabila hubungan sudah sangat dekat, misalnya peman Indonesia bermain di klub Jepang, maka dipastikan rakyat Indonesia yang berjumlah 250 juta jiwa ingin melihat pemainnya di Jepang.

"Kalau masyarakat Indonesia bermain di klub Jepang pasti mau lihat penampilan pemain Indonesia di berbagai pertandingan di Jepang dan kalau sudah demikian pasti siaran pertandingan itu akan banytak sekali ditonton nantinya di Indonesia dan hubungan Indonesia-Jepang akan semakin erat lagi," tambahnya.

Berbicara mengenai kekalahan tim Jepang di Piala Dunia beberapa waktu lalu, Murai akan melakukan strategi banyak belajar dari tim terkenal dunia seperti mengundang tim Perancis bertanding dengan tim Jepang atau dengan tim Spanyol dan sebagainya.

"Kita akan banyak belajar dari tim internasional lainnya agar bisa meningkatkan kualitas para pemain lebih prima lagi di tingkat internasional," tekannya.

Salah satu upaya peningkatan kualitas misalnya meningkatkan kualitas para penjaga gawang misalnya mencari yang 190 cm tingginya sehingga diharapkan bisa menjaga gawang dengan lebih baik dan kualitas tubuh yang prima juga.

"Dengan belajar dari banyak tim internasional moga-moga Jepang bisa masuk ke Final Kejuaraan Dunia Sepakbola empat tahun mendatang," harapnya lagi.

Untuk itu di kejuaraan dunia sepakbola Asia selain Jepang negara Asia lainnya tentu akan berjuang yang terbaiknya terlebih dulu sehingga akhirnya masuk seleksi ke World Cup, paparnya lagi lebih lanjut.

Diakuinya pula, sepakbola tidak seperti olahraga lain mungkin ada standar pemain tinggia sekian dan sebagainya.

"Di sepakbola khususnya di Jepang tidak ada ketentuan pemain harus tinggi minumum sekian centimeter. Lha itu lihat saja Diego Armando Maradona  pemain Argentina  hebat sekali, tetapi tidak begitu tinggi," tekannya lagi.

Maradona (57) pemain sepakbola legendaris Argentina dengan tinggi 165 cm bermain di tim nasional Argentina antara tahun 1976–1997 memasukkan 259 gol ke gawang lawan.

Semua tergantung kepada posisi pemain sepakbola. Memang ada bagian yang diharapkan harus tinggi seperti misalnya penjaga gawang, tambahnya lagi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan