Diskusi dengan Peneliti Warga Jepang, Mahfud MD: Demokrasi di Indonesia Lebih Baik
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menggelar pertemuan dan diskusi dengan masyarakat Indonesia dan peneliti warga Jepang di Tokyo.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menggelar pertemuan dan diskusi dengan masyarakat Indonesia dan peneliti warga Jepang di Tokyo, Jumat (7/12/2018).
Diskusi ini diikuti sebanyak 30 orang. Berbagai pertanyaan pun diajukan kepada Mahfud MD.
"Banyak orang mengomentari demokrasi Indonesia kini mengalami kemunduran. Apa benar demikian pak?" tanya peneliti Indonesia, Mitsuo Nakamura kepada Mahfud MD.
Menanggapi hal tersebut Mahfud MD menjelaskan mengenai kehati-hatian pemerintah menangani hal-hal politik di Indonesia.
"Kita punya Indikator sendiri. Secara umum demokrasi di Indonesia lebih baik," jawabnya.
Mahfud MD mencontohkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang independen tak bisa dipengaruhi siapapun.
"Presiden pun tak bisa pengaruhi KPU. Jadi seandainya KPU jelek ya KPU sendiri yang memang jelek. Tapi dulu zaman orde baru dia di bawah menteri dalam negeri. Sekarang mereka independen dan harus profesional," kata Mahfud.
Secara politik menurut Mahfud banyak orang mencari kejelekan di mana-mana.
Dan hal itu menurutnya sesuatu yang wajar di negara yang demokrasinya sudah baik saat ini.
Ada beberapa pecinta Indonesia warga Jepang menanggapi mundurnya demokrasi Indonesia.
"Tapi kalau Nakamura saya kenal baik dia sangat cinta sekali kepada Indonesia. Jadi percaya demokrasi Indonesia kini lebih baik," ungkap Mahfud.