Jumat, 19 September 2025

Tuntutan Kejaksaan Perancis Terhadap Ketua Olimpiade Jepang Sebagai Balas Dendam Penahanan Ghosn

Renault memiliki 43,3% saham di Nissan Motors. Sedangkan saham Nissan di Renault sebanyak 15%.

Editor: Johnson Simanjuntak
Gendai
Tsuneyoshi Takeda Ketua Komisi Olimpiade Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS TOKYO - Tuntutan Kejaksaan Perancis mengenai korupsi Tsuneyoshi Takeda (71) Ketua Komisi Olimpiade Jepang praktis sebagai balas dendam Perancis atas penahanan mantan bos Nissan Carlos Ghosn di Tokyo.

“Ini permainan politik sudah bukan soal hukum lagi. Ghosn juga bos Renault dan mobil itu 15,01% dimiliki pemerintah Perancis,” ungkap sumber Tribunnews.com Senin ini (14/1/2019).

Renault memiliki 43,3% saham di Nissan Motors. Sedangkan saham Nissan di Renault sebanyak 15%.

Besok Selasa Takeda akan melakukan jumpa pers di Tokyo menjelaskan kembali semua mengenai kasus korupsi yang dituduhkan kejaksaan Perancis.

Para warga Jepang umumnya juga menyampaikan hal balas dendam Perancis di Net Jepang.

"Itu sih balas dendam saja terhadap Ghosn. Kasus ini pernah dibahas lengkap dan pernah diputuskan di Jepang tidak bersalah dan bukan korupsi tahun 2015 lalu," papar Kumagai salah seorang Netter Jepang.

Takeda dituduh korupsi menyuap secara tidak langsung pihak IOC lewat perusahaan di Singapura bernama Black Tidings sebesar 230 juta yen.

Takeda juga pernah diselidiki kejaksaan Jepang dengan Komisi etika olimpiade Jepang, tetapi tidak terbukti dan bersih.

Meskipun demikian Takeda mengakui mentransfer uang tersebut ke Black Tidings sebagai perusahaan marketing promosi dan konsultan bagi Jepang. Sama seperti Takeda membayar perusahaan lain seperti Alibaba Intel and Allianz. sebagai bagian Marketing yang dialkukannya.

Pemegang akun Black Tidings terikat erat dengan Papa Massata Diack, putra mantan Presiden Federasi Atletik Internasional, Lamine Diack, yang saat ini ditahan di Prancis dan menghadapi dakwaan korupsi. Markas Federasi Atletik Internasional ada di Paris.

Takeda lahir sebagai putra ketiga Pangeran Tsuneyoshi Takeda. Kakek buyutnya adalah Kaisar Jepang Meiji. Baik Tsunekazu Takeda dan putranya Tsuneyasu Takeda belajar di Universitas Keio dan kemudian mengajar di sana.

Takeda telah menjadi penunggang kuda yang tajam sepanjang hidupnya. Dia berkompetisi dalam pertunjukan lompat di Olimpiade 1972 dan 1976 dan selesai di tempat ke-16 dan 13, masing-masing, dengan tim Jepang. Kemudian ia melatih tim berkuda Jepang di Olimpiade 1984, 1988 dan 1992 dan menjadi Chef de Mission di Olimpiade 2002 dan 2004.

Pada 1974, Takeda menyebabkan kecelakaan mobil, mengakibatkan kematian korban wanita.

Pada tahun 1987, Takeda bergabung dengan Komite Olimpiade Jepang dan menjadi presidennya pada Oktober 2001. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Federasi Berkuda Internasional (FEI) dari 1998 hingga 2002, dan kemudian diangkat menjadi Wakil Presiden Kehormatan.

Takeda adalah direktur olahraga untuk panitia penyelenggara Olimpiade Musim Dingin 1998 di Nagano. Ia juga terpilih dua kali sebagai Wakil Presiden Dewan Olimpiade Asia pada tahun 2001 dan 2011. Sebagai anggota Komite Olimpiade Internasional, Takeda mengoordinasikan persiapan Olimpiade Musim Dingin 2010, 2014 dan 2018.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan