Jumat, 19 September 2025

Jepang akan Ajak Indonesia Monitor Bencana Alam Lewat Satelit Michibiki

Jepang akan mengajak Indonesia dan negara ASEAN lainnya berpartisipasi dalam jaringannya yang memantau bencana alam lebih awal.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Satelit Michibiki Jepang mulai 1 November 2018 beroperasi membantu kehidupan penduduk Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jepang khususnya lewat Asian Disaster Reduction Center (ADRC) akan mengajak Indonesia dan negara ASEAN lainnya berpartisipasi dalam jaringannya yang memantau bencana alam lebih awal (early warning system) lewat satelit Michibiki Jepang.

"Saya akan ke Jakarta April mendatang, ingin mengajak Indonsia dan negara ASEAN lainnya dalam proyek ini agar bisa mendeteksi bencana alam lebih dini. Sehingga bisa mengantisipasi segala sesuatunya lebih baik," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (17/1/2019).

Saat ini ADRC baru mengajak India dan Papua untuk kerja sama mendeteksi bencana alam lebih dini.

Dengan kemampuan canggih satelit Michibiki Jepang, tak akan ada halangan lagi untuk mendeteksi apa pun sampai ke bumi tanah tempat manusia berpijak.

Akibatnya getaran dan sinyal yang aneh dari pergolakan bumi dapat dideteksi oleh satelit Michibiki Jepang.

Kerja sama dengan India dan Papua akan dimulai sekitar September atau Oktober mendatang setelah melakukan studi berbagai hal mengenai sistem pendistribusian informasi bencana alam yang ada di kedua negara tersebut.

"Kalau kerja sama dengan Indoensia misalnya April, maka butuh sekitar setengah tahun dulu untuk penyelidikan lebih lanjut. Misalnya sistem distribusi informasi bencana alam yang ada di Indonesia dan berbagai infrastruktur yang ada di Indonesia. Semua harus dipelajari terlebih dulu sampai detil," jelasnya.

Apabila telah diketahui, barulah dapat dikoneksikan lebih lanjut dengan sistem ADRC yang terkait dengan sistem satelit Michibiki tersebut.

Jaringan ini akhirnya dapat mendeteksi dalam hitungan tidak sampai satu detik bisa menyampaikan info dini mengenai bencana alam yang akan tiba (early warning system) misalnya akan datang tsunami.

Segera setelah terinformasikan, misalnya dalam kurun waktu satu sampai tiga menit, warga bisa punya waktu untuk segera menuju ke lokasi yang lebih tinggi sehingga terjauhkan dari bencana tsunami.

Kemampuan satelit Jepang di masa lalu masih terhalang jembatan layang atau betonan yang ada di permukaan bumi.

Namun dengan satelit Michibiki terbaru Jepang yang luncur November 2018 lalu, kesempurnaan teknologi satelit Jepang tersebut sangat luar biasa.

Sehingga tidak ada lagi hambatan apa pun mendeteksi bumi dan manusia, termasuk salah satunya, sinyal telepon pun menjadi sangat jelas tak ada gangguan apa pun dibandingkan di masa lalu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan