Minggu, 17 Agustus 2025

Dengan 'membonceng' satelit Indonesia, robot Israel akan sampai di Bulan

Beresheet Israel akan mengirim foto ke Bumi dan melakukan sejumlah penyelidikan magnetik dengan tempat pendaratan dataran lava belahan utara,

Israel akan meluncurkan usaha pertamanya untuk mendarat di Bulan lewat robot Beresheet, sebuah usaha yang didanai swasta dengan tujuan mendarat dan menjelajah daratan bulan.

Ini dipandang sebagai sebuah usaha yang penuh tantangan karena hanya badan pemerintah Amerika Serikat, Rusia dan Cina yang sebelumnya berhasil mendarat.

Beresheet setinggi 1,5m dengan berat 585 kg akan memulai misinya dengan mengorbit Bumi pada roket SpaceX Falcon 9 yang diluncurkan dari Cape Canaveral di Florida.

Begitu dilepaskan dari kendaraan ini, robot kemudian akan menggunakan mesin buatan Inggris menuju Bulan. Perjalanan ini akan memakan waktu lebih dua bulan.

SpaceIL, badan nirlaba di belakang proyek ini berharap Beresheet (yang berarti "Pada awalnya" dalam bahasa Ibrani) akan menjadi sumber inspirasi bagi semua pihak yang mengikuti jejaknya.

"Dengan melakukan apa yang kami kerjakan dan mencapainya dengan sumber daya terbatas yang kami miliki, serta keterbatasan pendanaan kami - saya pikir kami telah menunjukkan kecerdikan Israel," kata pendana utama dan pimpinan SpaceIL, Morris Kahn.

"Kami telah memperlihatkan inisiatif dan mengembangkan teknologi, yang saya pikir akan menjadi penting. Saya pikir kita memang harus membawa Israel ke angkasa luar," katanya kepada para wartawan hari Senin.

Robot ini membonceng perjalanan yang fungsi utamanya adalah menempatkan satelit komunikasi baru perusahaan penyedia jasa telekomunikasi Indonesia, Pasifik Satelit Nusantara ke orbit.

Beresheet dikembangkan dari Google Lunar XPRIZE, yang memberikan insentif keuangan pada tahun 2007 kepada tim bukan pemerintah manapun yang dapat melakukan pendaratan di Bulan.

Tidak satu kelompokpun yang ikut kompetisi dapat memenuhi batas waktu sehingga dana akhirnya dicabut, tetapi beberapa peserta berjanji akan terus berusaha, salah satunya adalah SpaceIL.

Jika Beresheet senilai US$100 juta atau Rp1,4 miliar dapat mendarat dengan aman, pesawat itu akan mengirim foto ke Bumi dan melakukan sejumlah penyelidikan magnetik. Tempat pendaratan yang disasar adalah dataran lava di belahan utara, Mare Serenitatis, dimana anomali magnetik diketahui berada.

Alat magnetometer di dalam robot akan mendapatkan pengukuran - dan bukan hanya pada satu tempat, karena Beresheet dalam waktu beberapa jam setelah pendaratan akan meloncat berpindah ke tempat lain.

Robot tersebut direncanakan beroperasi selama dua hari di atas permukaan bulan.

Keberhasilan misi terutama akan bergantung pada mesin Leros dari Inggris di pesawat itu.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan