Selasa, 2 September 2025

Aaron Wan-Bissaka: Dari pemain yang 'tidak suka bertahan' hingga direkrut Manchester United dengan gaji Rp1,4 miliar per pekan

Aaron Wan-Bissaka mampu mengubah peluang yang dia dapat dengan wujud lima tahun kontrak bersama Manchester United dan gaji 80.000 pound (Rp1,4

"Tiada banyak pilihan. Jika dia tidak dimainkan, saya tidak tahu siapa yang akan ditempatkan di sana."

Kalimat tersebut diucapkan Roy Hodgson saat memutuskan untuk memasang Aaron Wan-Bissaka di skuad utama Crystal Palace. Saat itu, Palace dilanda krisis cedera menjelang laga melawan Tottenham Hotspur pada Februari 2018.

Selang 16 bulan kemudian, mantan penyerang itu bergabung dengan Manchester United dengan nilai transfer sebesar 50 juta poundsterling atau Rp896,5 miliar.

Jumlah tersebut menjadikannya sebagai pemain bertahan termahal keenam sepanjang masa—suatu peningkatan luar biasa bagi punggawa tim U-21 Inggris itu.

Bagaimana dia bisa berada di posisi sekarang?

Aaron Wan-Bissaka
Getty Images
Aaron Wan-Bissaka melakoni debutnya bersama tim senior Crystal Palace pada 25 Februari 2018.

Sesi latihan yang mengubah semuanya

Direkrut akademi Crystal Palace pada usia 11 tahun, Wan-Bissaka memulai kariernya sebagai pencetak gol dan awalnya "tidak suka bertahan".

Namun, selagi berkembang di skuad muda Palace, dia berjuang keras untuk membuat para pelatih terkesan.

Kevin Keen—pelatih skuad utama Palace pada 2016-2017—berkata: "Saya melihat penampilannya oke, tanpa memperlihatkan sesuatu yang luar biasa."

Ketika Palace kekurangan pemain pada 2016, Wan-Bissaka mendapat peluangnya. Dia dipanggil untuk mengisi kekosongan pada tim U-23, yang kekurangan bek kanan pada masa pramusim.

Dalam suatu sesi latihan, dia berhadapan dengan Wilfried Zaha, yang ketika itu kembali ke Palace setelah pindah sejenak ke Manchester United.

"Wilf tidak pernah bisa melewati Aaron satu kali pun. Dia adalah pemain yang tenang, tidak ada yang menggentarkannya."

Wan-Bissaka - kelahiran Inggris dari orang tua asal Kongo - mendapatkan posisi barunya di skuad U-23 pada musim 2016-2017. Namun, transisi itu awalnya tidak berjalan mulus.

"Saya tidak begitu menikmatinya karena saya tidak bisa bergerak ke depan," ucap Wan-Bissaka sebagaimana dikutip bagian pers Crystal Palace.

"Ada masanya sulit sekali untuk tidak ikut menyerang. Yannick Bolasie adalah orang yang menginspirasi saya saat saya masih remaja karena dia menggunakan kekuatan untuk maju dan menyerang pemain. Dia memberi saya nasihat."

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan