Berwisata di Desa Kinosaki Semua Transaksi Bayar Pakai Kartu Digital
Kalau ada tujuh samurai, maka di Jepang ada tujuh tempat pemandian air panas (onsen) yang sangat terkenal
Editor:
Widiyabuana Slay

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Kalau ada tujuh samurai, maka di Jepang ada tujuh tempat pemandian air panas (onsen) yang sangat terkenal di dalam satu desa yang bernama Kinosaki Onsen, di kota Toyooka di perfektur Hyogo, sekitar 90 menit perjalanan kereta api dari pusat kota Kyoto. Ketujuh onsen itu dijuluki Sotoyu, onsen di luar bagi umum atau tempat pemandian umum yang hangat, membuat orang semakin sehat.
Menarik jalan-jalan di desa Kinosaki Onsen adalah penggunaan kartu digital Yumepa. Dengan kartu tersebut kita tak perlu bawa uang tunai atau kartu kredit. Jalan-jalan di desa tersebut cukup dengan deteksi barcode yang ada di kartu Yumepa, kita bisa belanja di berbagai toko di sana tak perlu keluar uang saat itu. Semua pembelanjaan akan terjumlah sekaligus jadi satu dengan rincian, bayar di hotel atau ryokan (tempat penginapan Jepang), saat kita check-out dari Hotel atau Ryokan tersebut. Sistem tercanggih di satu desa Onsen di Jepang.
Tak heran kalau buku internasional Michelin Green Guide Japon yang terbit 18 Februari 2013 memberikan dua bintang buat Kinosaki Onsen. Lalu dari tempat Taishiyama, Kinosaki Onsen yang pernah menjadi tempat KTT Ropeway, juga mendapat satu bintang dari Michelin. Buku ini dicetak dan diterbitkan sebanyak 10.000 kopi dalam bentuk ukuran A5 dan bertebal 679 halaman full color.
Ada 107 tempat penginapan tetapi yang terbaik ada di Nishimuraya Honkan. Tempat terbaik itu pun masih lebih murah ketimbang penginapan serupa di kawasan Tokyo. Hanya sekitar 2,5 juta rupiah per orang ketimbang di sekitar Tokyo yang bisa mencapai empat kali lipat.
Menginap di sana akan mendapat kartu Yumepa dan baju-baju Yukata, dipinjamkan gratis. Serta juga Geta atau sandai tradisional Jepang untuk dipakai bersama Yukata.
Kinosaki Onsen kalau sore dan malam dipenuhi pasangan dan wanita muda berpakaian Yukata serta bersandal Geta. menambah romantis desa Onsen ini. Jalan-jalan santai, belanja santai, muka tersenyum dan tertawa di mana-mana di desa tersebut. Memang khusus bagi orang yang mau mandi air panas, bersantai dan istirahat total di kesejukan dan keindahan alamiah Jepang yang asri ini.
Apabila kita menginap di salah satu Ryokan di sana, kita bisa memasuki Sotoyu, tujuh onsen, satu sama lain, pindah-pindah, dengan gratis dari jam 7 pagi sampai dengan jam 23 malam. Tinggal perlihatkan kartu Yumepa tersebut. Memang tidak semua onsen memiliki waktu yang sama. Ada yang buka mulai jam 3 siang seperti Yanagi-yu.
Tujun onsen tersebut adalah Satono-yu, Jizou-yu, Yanagi-yu, Ichino-yu, Goshino-yu, mandara-yu, dan Kouno-yu. Masing-masing onsen memiliki sejarah masing masing sejak ratusan tahun lalu.
Air panas yang ke luar dari bawah tanah adalah asli dan mengalir terus 24 jam sehari, membuat tempat pemandian air panas itu segar sejuk sehat dan selalu terjaga baik karena dikelola serta dimonitor 24 jam oleh masing-masing pemiliknya.
Ada pula di sana tempat untuk minum air onsen dan memang tertulis di sana, Air Dapat Diminum dalam bahasa Inggris di situ tertulis "Drinking Water". Tribunnews.com mencoba meminumnya dan rasanya seperti asin-asin. Air asli bawah tanah yang mengandung zat-zat baik bagi kesehatan. Berrbagai penyakit bisa sembuh terutama penyakit kulit, ungkap penduduk lokal di sana.
Promosi pariwisata kota ini memang tidak banyak dilakukan. Tetapi berkat keindahan, layanan yang luar biasa baik, menyejukkan hati, semua penduduk menghadapi tamu dengan sopan, anggun dan senyum, akhirnya promosi gratis dari mulut ke mulut dari kuping ke kuping membuat wisatawan dunia datang ke sana. Yang sudah tiba di Kyoto direkomendasikan setidaknya menginap semalam di Kinosaki Onsen tersebut. Yang pasti akan memberikan kesan indah tak terlupakan sepanjang hidup kita.