Banjir Jakarta
Anak Ketua PPP Diminta Copot Atribut Partai Saat Sumbang Korban Banjir
Banjir, yang merupakan musibah yang kerap menyambangi provinsi DKI Jakarta, setiap tahunnya.
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir, yang merupakan musibah yang kerap menyambangi provinsi DKI Jakarta, setiap tahunnya, jadi ajang bagi para calon wakil rakyat DPR untuk menjaring dukungan.
Tak lepas hal itu terjadi di lokas banjir di Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Menurut Rohyad Hidayat, yang merupakan warga RT 5, RW 5, Kelurahan Pejaten Timur, sejak lima hari lalu, sejumlah caleg dari sejumlah partai aktif memberikan bantuan kepada para pengungsi banjir di RW-nya.
"Sumbangan mulai berdatangan dari dari tanggal 13 Januari 2014, berupa supermi, telur, minuman botol," ujarnya ketika ditemui di lokasi dapur umur RW 7.
Namun ada aturan yang disyaratkan panita posko banjir di RW-nya bagi para caleg yang hendak menyumbang bagi korban banjir.
Aturan itu adalah, para caleg harus membuka seragam partai mereka jika masuk ke dalam posko.
"Di RW, itu emang aturan panita posko, karena tidak boleh atribut partai masuk ke posko," katanya.
Hal itu karena pihaknya tidak menginginkan banjir dijadikan komoditas kampanye para calon rakyat tersebut.
"Ini bukan saatnya kampanye, tapi musibah," ucapnya.
Sejumlah caleg yang menyampaikan sumbangannya di posko banjir RW 5 terangnya adalah caleg dari partai PKS, Nasdem, Demokrat dan PPP.
Ia menceritakan kemarin, putra dari Menteri Agama, Suryadharma Alie, yang merupakan caleg nomor 1 PPP DPR RI daerah pemilihan 8, Jakarta, datang untuk mengatarkan sumbangan kepada warga.
Dengan aturan yang diberlakukan warga RW 5, maka ia diminta menanggalkan atribut partainya ketika memasuki posko.
"Dia harus buka seragamnya kalo masuk ke posko, kalo di bungkusannya ditempelin (atribut partai), tidak apa-apa, kita ga ada urusan," ucapnya.
Saat diminta, putra dari Suryadharma Alie itu dengan sukarela membuka seragamnya. "Dia mau buka sergam, dia ga marah, justru dia girang ada aturan itu," katanya.
Walau demikian informasi itu belum bisa dikonfirmasikan kebenarannya.