Senin, 11 Agustus 2025

Gedung Pencakar Langit Baru di TB Simatupang Berpotensi Timbulkan Kemacetan

Sepanjang Jalan TB Simatupang kini dikuasai gedung-gedung pencakar langit. Sampai saat ini beberapa masih dalam proses pembangunan.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Lanskap kota Jakarta yang dipenuhi gedung pencakar langit, Jumat (26/7/2013). Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat pertumbuhan realisasi investasi pada triwulan II 2013 mengalami kenaikan Rp 99,8 trilliun atau meningkat 7,3 persen dibandingan periode sebelumnya yang mencapai Rp. 93 trilliun. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang Jalan TB Simatupang kini dikuasai gedung-gedung pencakar langit. Sampai saat ini beberapa masih dalam proses pembangunan. Inilah pusat bisnis baru di Jakarta.

Salah satunya adalah Hotel Aston Priority Simatupang. Bangunannya setinggi 85 meter. Ada 23 lantai disana. Nantinya akan ada 296 kamar di hotel itu. Dan membutuhkan 200 pegawai untuk operasionalnya. Didepan hotel ini hanya ada dua lajur jalan.

Adapula Gedung Adhi Persada. Letaknya Sekitar 50 meter dari Hotel Aston. Di antara kedua gedung itu berdiri Gedung Pertamina, Siemens, dan Arcadia. Semua Sama-sama berada di ruas Jalan TB Simatupang Pasarminggu - Ragunan.

Gedung Adhi Persada ini gedung perkantoran. Ada 23 lantai disana. Diperkirakan bisa menampung 3.000 pegawai. Lalu tiga basement. Cukup untuk menampung 500 mobil. Pembangunannya akan selesai bulan Agustus mendatang.

Masih bersebelahan dengan Hotel Aston, kini sedang dibangun Platinum Green Building. Juga gedung perkantoran. Ada 21 lantai dan 3 basement. Kapasitasnya sama dengan Gedung Adhi Persada. Begitu pula Plaza Oleos yang tengah dibangun di ruas yang sama. Memiliki kapasitas tak beda jauh dengan gedung lain yang dibangun disitu.

Di ruas lain Jalan TB Simatupang, tengah dibangun Gedung Sima/Izzar. Ada tiga tower. Satu tower untuk perkantoran. Dua tower lain untuk apartemen. Tinggi gedung kantor 33 lantai. Tinggi apartemen masing-masing 28 dan 32 lantai.

Dari 440 unit apartemen, kini cuma tersisa 30 persen. Sisanya sudah dibayar uang muka dan pelunasannya oleh pembeli. Padahal harganya tak murah, Rp 35 juta - Rp 37 juta per meter.

Pembangunan proyek Gedung Sima/Izzar ini persis sebelum lampu merah Tol Depok-Antasari. Siap menjadi biang kemacetan baru begitu selesai. Padahal setiap sore, kemacetan mengular sampai 200 meter disana.

Makanya begitu gedung-gedung ini selesai, Jalan TB Simatupang pasti makin macet. Apalagi pintu masuk tol hanya ada diujung-ujung ruas jalan. Pegawai yang kantornya berada di sisi timur mesti berputar di ujung ruas jalan, apabila mau ke tol menuju Bogor. Padahal diujung ruas jalan ada perempatan.

Salah satu ruas yang sudah padat adalah ruas antara perempatan Cinere sampai perempatan Lebak Bulus. Disana tak ada lagi tanah kosong di pinggir jalan. Seluruhnya bangunan kantor. Semuanya sudah beroperasi, bukan dalam tahap membangun lagi. Makanya macet mengular dari ujung ke ujung yang mengarah ke Pondok Indah tiap sore. Mobil kesulitan mau keluar dari gedung. Begitu ada mobil keluar, jalanan jadi semerawut karena berebut lajur jalan yang hanya dua.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan