Pilgub DKI Jakarta
Anies Ingatkan Pilkada DKI Tidak Boleh Diwarnai Kegiatan Bag-bagi Sembako
Politik uang apapun bentuknya, termasuk bagi-bagi sembako, tidak boleh ada dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politik uang apapun bentuknya, termasuk bagi-bagi sembako, tidak boleh ada dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.
Hal itu ditegaskan peserta Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran dua, Anies Baswedan.
"Kalau Pilkadanya saja tidak bersih, bagaimana tata kelola pemerintahannya mau bersih," ujar Anies Baswedan di kediamannya, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (16/4/2017).
Selain itu, menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu Pilkada DKI Jakarta tidak boleh diwarnai kecurangan.
Baca: Anies Menunggangi Vespa Bersama Putra Bungsunya dari Kediamannya ke Kuningan
Baca: Anies Bicara Soal Politik Uang Dengan Pegiat Antikorupsi di Rumahnya
Baca: Tim Pemenangan Basuki-Djarot: Partai Golkar Bakal Gelar Real Count
Jakarta sebagai ibukota negara menjadi acuan pesta demokrasi bagi daerah lain di Indonesia.
Sejumlah kecurangan sudah dilaporkan tim Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Termasuk dugaan bagi-bagi sembako yang diduga dilakukan kelompok Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat, di kawasan Jakarta Selatan.
Namun, ia mengaku belum mendapatkan laporan dari tim hukumnya, soal perkembangan laporan atas dugaan bagi-bagi sembako tersebut.
Anies Baswedan mengingatkan bahwa yang salah adalah kegiatan bagi-bagi sembako, bukan sembako yang dibagikan.
Ia berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan lembaga terkait segera mengungkap kasus tersebut.
"Yang dilaporkan itu kegiatannya, bukan barangnnya, barangnya nggak dosa, yang salah kegiatannya," katanya.
Anies Baswedan mengaku tidak tahu dampaknya dari acara pembagian sembako tersebut bagi suara masyarakat Jakarta.
Namun, Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran pertama, praktik tersebut berpengaruh.