Beredar Surat RT Soal Pungutan Rp100 Ribu untuk Keruk Got, Netizen Kompak Pertanyakan Hal ini
Di jagat media sosial, beredar surat rukun tetangga terkait uang pungutan untuk pengerukan got.
Penulis:
Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Di jagat media sosial, beredar surat rukun tetangga terkait uang pungutan untuk pengerukan got.
Surat edaran tersebut diunggah oleh akun jejaring sosial Twitter @_Outsidiq pada Minggu (19/11/2017) pagi.
"Setelah sekian lama, akhirnya surat cinta itu datang lagi.. (emoticon senyum)," kicau akun @_Outsidiq.
Di kepala surat tersebut, tertera tulisan 'Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Kota Administrasi Jakarta Utara.'
Dituliskan di badan surat tersebut, pengurus RT ingin membersihkan dan mengeruk saluran got secara keseluruhan di wilayah itu.
Tertulis, pengerjaannya dilakukan secara borongan dengan biaya terlampir serta ditangani oleh seorang pemborong.
Dituliskan, karena biaya besar dan kondisi kas RT minim, pengurus memungut uang bantuan Rp100 ribu per rumah.
Di lampiran kedua, dibubuhkan pula anggaran pembersihkan dan pengerukan saluran got wilayah setempat.
Tertulis total biaya senilai Rp12.130.00.
Tak pelak, surat ini mendapat komentar dari para netizen.
Ada yang mempertanyakan kebenaran dari surat tersebut.
"Walah... RT jaman kapan suratnya begini? Seneng banget bikin haox hoax," tulis akun @masmasfuri.
Lalu pertanyaan itu dijawab oleh akun @KangenNemo.
"Tgl suratnya liat tong,,hoax pala lu," kicau akun @KangenNemo.
Memang di surat itu tercantum tanggal 17 November 2017.
Bukan cuma itu, banyak netizen yang 'nimbrung' ikut mengomentari surat tersebut.
Banyak yang mempertanyakan keberadaan anggota Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) alias pasukan oranye.
"Lanjut lagi nih, berhubung tadi gue lihat ada edaran dari RT buat patungan bayar kebersihan. Lah pasukan PPSU mana? Janjinya mau naikin upah jadi 3,87 juta. FAKTANYA DI ANGGARAN MASIH 3,6 JUTA," kicau akun @digembok.
"Nih link gaji PSSU masih tetap: apbd.jakarta.go.id/pub/2018/2/3/r… Twit gue yg sebelumnya bisa elo cek anggaranya di apbd.jakarta.go.id," lanjut akun @digembok.
"PSSU aja udah ada anggarannya. Tapi warga masih dimintain duit? Kenapa? Gak tutup kemungkinan ya gitu deh..." kicau akun @digembok.
Berikut komentar lainnya netizen:
"Musim sumbangan kembali lagi.. pak gubernur dan pak wakil gubernur terpilih. Disaat 5 taon jakarta bebas sumbangan masa skrng kembali kejaman minta2 sumbangan lagi?? APBD segitu gede drpd kasih biaya konsultan meningan buat biaya yg gini2.." cuit @MiminkSuryadi.
"Bukannya sudah ada pasukan orange yg bertugas membersihkan sungai2," kicau akun @DavidDarmawan14.
"budget p3ngeluaran PPSU masih tetap?? tetapi warga skrg dikenakan iuran kutipan? slamat datang era kutipan," cuit akun @UPrihantoro.
Hingga berita ini disusun belum ada konfirmasi dari pihak yang namanya dicatut dalam surat tersebut atau terkait kebenaran surat itu.