Kami Tersinggung! Ilyas Karim Klaim Jadi Pengibar Sang Saka
Dalam bincang khusus bersama Tribunnews, Irawan Suhud mengaku keluarga besarnya tersinggug, sang ayah diklaim oleh Ilyas Karim
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - IRAWAN Suhud meralat nama lengkap almarhum ayahnya yang tertera dalam buku yang diterbitkan pusat sejarah ABRI. Di situ tertulis, Suhud Marto Kusumo, yang benar Suhud Sastro Kusumo yang tertera dalam buku-buku sejarah, detik-detik pembacaan teks Proklamasi 17 Agustus 1945.
Irawan adalah putra kelima Suhud, pria bercelana pendek yang ikut mengibarkan bendera Sang Saka Merah Putih pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan.
Dalam bincang khusus bersama Tribunnews, Rabu (24/08/2011) malam, Irawan mengaku keluarga besarnya tersinggug, sang ayah diklaim oleh Ilyas Karim, lelaki sepuh yang kini mendapatkan apartemen di Kalibata lantaran mengaku sebagai pengerek bendera saat detik-detik Kemerdekaan 66 tahun lalu.
"Pengerek bendera, bercelana pendek itu ayah kami, bukan Ilyas Karim. Keluarga besar kami tersinggung, ada orang mengaku ayah kami," kata Irawan mengawali perbincangan.
Keluarga besarnya mengaku terpukul, saat Ilyas Karim diwawancarai oleh sebuah stasiun televisi swasta saat peringatan Hari Kemerdekaan beberapa waktu lalu.
"Yang membuat keluarga kami terpukul, dia (Ilyas Karim) ditanya, apakah pria bercelana pendek itu dirinya. Dia mengakui, sungguh kami kecewa. Itu ayah kami!" Irawan menegaskan.