BMKG: Dampak El Nino Tahun Ini Lebih Besar dari El Nino 1997
Dampak El Nino 2015 bisa melebihi dampak pada 1997/98 itu.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akibat fenomena El Nino, Indonesia mengalami kebakaran hutan yang luasnya mencapai 9,8 juta hektar pada 1997/98 (Data dari Asian Development Bank).
Dampak El Nino 2015 bisa melebihi dampak pada 1997/98 itu.
Penguatan El Nino 2015 ini, ditunjukkan oleh kenaikan indeks ENSO (El-Nino Southern Oscillation) dari 1,6 pada Juni dan akan terus meningkat hingga 2,2 pada Desember 2015.
Analisa BMKG melihat dari curah hujan, hingga Desember nanti kekeringan akan melanda provinsi Jawa, Sulawesi Selatan, Lampung, Bali, NTT, dan NTB. Kekeringan akibat El Nino ini, merupakan yang terparah sejak 30 tahun lalu.
"Wilayah itu mengalami sifat curah hujan di bawah normal dalam 30 tahun terakhir. Suhu permukaan laut di Indonesia memberikan pasokan yang tidak cukup, hal itu dikarenakan menguatnya El Nino," ujar Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Andi Eka Sakya, Jakarta, Kamis (30/7/2015).
Di Indonesia, dampak dari fenomena El Nino pada 1997 terjadi bencana kekeringan yang luas. Pada tahun itu, kasus kebakaran hutan di Indonesia menjadi perhatian internasional karena asapnya menyebar ke negara-negara tetangga.
Kebakaran hutan terjadi di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Namun, kebakaran itu semakin luas karena keringnya udara dan sedikitnya curah hujan, sehingga api mudah berkobar dan merambat.
Dampak El Nino 2015 berpotensi melebihi dampak El Nino pada 1997. Andi Eka Sakya mengatakan, "Dari pengamatan kita tampaknya begitu, sebaiknya ini sesegera mungkin disampaikan ke masyarakat," katanya.