Pemerintah Harus Mendengarkan Suara Masyarakat
Banyak anggota masyarakat di dunia perlu melakukan check and balance di dalam suasana kompetisi yang begitu ketat di kalangan internasional.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Banyak anggota masyarakat di dunia perlu melakukan check and balance di dalam suasana kompetisi yang begitu ketat di kalangan internasional termasuk perdagangan yang tidak didominasi oleh satu atau dua negara besar saja.
"Di dunia semuanya harus ada check and balance dan dunia ini termasuk perdagangan tidak dikuasai dan tidak tergantung satu dua negara saja. Bahkan di Indonesia perlu cepat melakukan antisipasi terhadap suara rakyatnya," kata Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani (54) dalam debat di acara CNBC ADB 50 tahun di Tokyo mengenai garis besar ekonomi Asia khususnya perdagangan.
Segala hal yang ada di Indonesia saat ini, perlu tanggapan cepat pemerintahnya.
"Orang Indonesia tidak menunggu sampai pemilu. Setiap harinya di sosial media muncul berbagai isu yang ada di Indonesia dan semua menjadi perhatian pemerintah Indonesia serta tanggapan yang layak kepada masyarakatnya," kata Sri Mulyani.
Kepemimpinan dan pengetahuan sangat penting disertai saling pengertian dalam menjalankan kebijakan pemerintah.
"Bukan hanya policy saja yang perlu dijalankan, tetapi pemerintahan sekarang harus mendengarkan suara masyarakat. Ada policy yang baik tetapi tidak baik di masyarakat. Juga ada policy yang baik di satu negara, belum tentu bisa diterapkan di negara lain," kata Sri.
Jadi selain teknologi, policy yang ada, pemerintahan perlu pengertian (understanding) dari masyarakatnya.
Baca: Jangan Sampai Pemerintah Dibajak oleh Kepentingan Birokrasi atau Politisi
"Bukan policy dari sini ke sana saja, tetapi yang penting prosesnya itu sendiri banyak inclusive terkait berbagai hal dengan masyarakat. Opportunity mindset harus berubah dengan belajar dari dunia dari negara-negara lain," ujar Sri.
Sri Mulyani juga mencontohkan di bidang produksi dan perdagangan dunia.
"Kegiatan yang ada tidak melulu hanya yang termasuk di dalam agreement dan lalu kita offended apa yang terjadi, misalnya dilakukan child labor, merusak lingkungan dan sebagainya. Praktik perdagangan dengan eksploitasi hal demikian haruslah dikoreksi supaya balance," kata dia.
Memproduksi suatu produk dengan baik jadi satu kebutuhan saat ini keterkaitan semua hal mulai proses awal produk dilakukan.
"Semua itu juga dipengaruhi oleh teknologi serta informasi yang sangat powerful saat ini, belum lagi kalau kita lihat e-commerce," ujarnya.
"Jadi kita harus benar-benar sadar sepenuhnya bukan hanya sekadar harga yang murah saja," kata Sri.