Ribuan Kader Pagar Nusa NU Segera Berkumpul Ikuti Ijazah Kubro di Cirebon

Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Pagar Nusa dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Ijazah Kubro untuk Bela Negara.

Tujuannya dalam rangka silaturrahim kebangsaan, persiapan bathin, mental, dan spritual.

Acara tersebut akan berlangsung di Lapangan Puser Bumi, Ciperna, Cirebon, Jawa Barat pada Minggu (28/1/2018) mendatang.

Baca: Gandeng Ulama, Polri Siap Amankan Pilkada Serentak 2018

Dalam kegiatan yang akan berlangsung hingga 30 Januari itu juga dihadiri ribuan kader Pagar Nusa NU.

Ketua Umum PP Pagar Nusa, Nabil Haroen mengatakan, kegiatan Ijazah Kubro terbuka untuk seluruh warga NU.

"Sampai hari ini yang sudah terdaftar di data base kita sudah 1.950 peserta, tapi ada juga yang daftar langsung di Cirebon, sampai sekarang datanya belum masuk ke kita," kata Haroen di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2018).

Baca: Anggota Brimob yang Terlibat Penembakan Kader Gerindra Fernando Wowor Masih Belum Sadarkan Diri

Haroen mengatakan agenda seperti ini tidak bisa dibuat secara tahunan, mengingat, nantinya juga akan dihadiri kiai-kiai ternama yang sudah berusia lanjut.

"Bukan tahunan, Ini mungkin bukan agenda yang bisa terulang kembali ini 10 tahun, 20 tahun. Kiai-kiai, beliau usianya sudah tidak lagi muda, sudah lanjut dan tahun depan saja belum tentu beliau bisa," terang Haroen.

Ijazah Kubro merupakan pemberian lisensi kepada orang-orang yang datang untuk dibacakan doa pribadi dan doa untuk keselamatan bangsa dan negara.

Baca: Senjata Organik Polri Jenis HS Diamankan Polisi Terkait Kasus yang Menewaskan Fernando Wowor

"Doa untuk mencukupi kebutuhan pribadinya, ada juga doa-doa yang untuk mendoakan bangsa ini supaya aman dan nyaman," ucap Haroen.

Selain, agenda ijazah Kubro, agenda lanjutan Pagar Nusa adalah menggelar Rapat Kerja Nasional Pimpinan Pusat Pagar Nusa, di Pesantren KHAS, Kempek, Cirebon, Jawa Barat.

Sejumlah kiai yang akan hadiri, KH. Maimoen Zubair, KH Nawawi Abdul Jalil, KH Ratu Bagus Syah Ahmad Syar'i Mertakusuma, KH Said Aqil Siroj, dan kiai-kiai lainnya.