Kasus First Travel
Yakinkan Para Agen, Bos First Travel Buat Seminar dan Pamer Penghargaan Di Hotel Berbintang
"Bu anniesa bilang tidak. Buktinya jemaah berangkat. Keterangan Anniesa menambah semangat kami tertarik menjadi agen,"
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Saksi membeberkan bagaimana ketiga bos First Travel yakni Andika Surachman, Anniesa Hasibuan, dan Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki menarik para agen untuk memikat para jemaah.
Seorang saksi, Dewi Guatiana mengatakan bahwa ketiga bos First Travel sempat membuat seminar kepada para agen di Hotel Ritz-Calton Jakarta pada 5 Desember 2015.
Baca: Dewi Tertarik Jadi Agen First Travel Karena Harga Murah dan Ada Fee Rp 200 Ribu
Pada saat itu, kata Dewi, Andika dan Anniesa Hasibuan menjadi pembicara di depan puluhan agen First Travel.
Dalam kesempataan itu, Andika dan Anniesa menyampaikan bahwa First Travel merupakan jasa terbaik dalam jasa ibadah umrah.
Baca: Bos First Travel Anniesa Hasibuan Bantah Keterangan Saksi Dalam Persidangan
"Pada saat itu, Andika menyampaikan First Travel perusahaan terbaik karena mendapatkan perhargaaan. Anniesa juga menyampaikan demikian," kata Dewi Guatiana dalam kterangannya di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, Senin (5/3/2018).
Pada saat seminar tersebut, Dewi sempat menanyakan bagaimana sistem keuangan di First Travel.
Apakah melakukan sistem menggunakan dana sekarang untuk dana selanjutnya keberangkatan jemaah?
"Bu anniesa bilang tidak. Buktinya jemaah berangkat. Keterangan Anniesa menambah semangat kami tertarik menjadi agen," kata Dewi.
Baca: Duda Ini Putar Musik Disko Pancing Bocah ke Rumahnya Sebelum Dicekoki Film Dewasa
Dewi mengatakan setelah dirinya terdaftar sebagai agen setelah sebelumnya membayar Rp 2,5 juta, banyak tetangga hingga temannya yang tertarik mendaftarkan sebagai calon jemaah umrah.
"Ada 672 orang, yang sudah diberangkatkan sebanyak 329 orang. Yang belum diberangkatkan ada 342 orang," katanya.
Ia juga mengatakan dari calon jemaah yang ia daftarkan namun belum diberangkatkan total uang yang sudah disetorkan mencapai Rp 5,8 miliiar.