Pilpres 2019
TKN: Jokowi Visioner dengan Dilan, Prabowo Terjebak di Hambalang
Sekretaris TKN, Hasto Kristiyanto, menanggapi berlangsungnya debat capres tadi malam, antara Joko Widodo dan Prabowo tadi malam.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris TKN, Hasto Kristiyanto, menanggapi berlangsungnya debat capres tadi malam, antara Joko Widodo dan Prabowo tadi malam.
Menurut Hasto, Jokowi tampil apik pada debat tadi malam dengan mengusung program yang visioner. Sementara Prabowo, menurut Hasto, lebih banyak berkutay dengan persoalan yang sudah ketinggalan zaman.
"Pak Jokowi menyelesaikan persoalan membangun masa depan. Sementara Pak Prabowo terjebak di persoalan Hambalang," ujar Hasto di kantor DPP PDI-P, Jln Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019).
Baca: Prabowo Sebut Korupsi di Indonesia Sudah Parah, Cek Faktanya di Sini!
Baca: Hadiri Kampanye PDI-P, Maruf Amin Bakal Disambut 2000 Peci dan Sarung
Menurut Hasto, salah satu yang menunjukan bahwa Jokowi memiliki pemikiran yang visioner adalah sistem Dilan (digital melayani). Hal tersebut diungkapkan oleh Jokowi saat debat tadi malam.
"Kita melihat kualitas kepemimpinan Pak Jokowi semakin kokoh, semakin matang visioner dan menerapkan pemerintahan digital yang melayani atau Dilan," tutur Hasto.
Hasto menilai Jokowi mampu memahami konsep pertahanan. Dirinya juga mampu mengintegrasikan konsep pertahanan dengan kemajuan teknologi dan siber.
Selain itu, Jokowi mampu mengungkapkan konsep untuk mengembangkan kemampuan Rekayasa industri pertahanan.
"Dengan debat tersebut kami meyakini bahwa pemimpin yang menyelesaikan persoalan dan membangun masa depan jauh lebih diterima. Daripada pemimpin yang hanya terjebak pada memori persoalan masa lalu di Hambalang," pungkas Hasto.
Seperti diketahui, debat tadi malam digelar di Hotel Sangrila, Jakarta Pusat. Tema yang diusung dalam debat tadi malam adalah ideologi, pemerintahan, keamanan, serta hubungan internasional. Format debat keempat akan sama dengan format debat ketiga, yaitu di antaranya durasi debat dialokasikan selama dua jam dan terdiri dari enam segmen.