Sabtu, 30 Agustus 2025

Pilpres 2019

Kapitra Ampera: Habib Rizieq Gak Usah Khawatir, Insya Allah Bib, Ana akan Pulangkan Antum

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kapitra Ampera berjanji akan menjemput pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Tribunnews.com/Reza Deni
Kapitra Ampera 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kapitra Ampera berjanji akan menjemput pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Kapitra mengatakan, suasana kebatinan Rizieq kecewa lantaran pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ditengarai akan kalah pada pemilihan presiden 2019.

"Karena Prabowo telah memberikan sebuah janji akan menjemput dan akan mempulangkan Habib Rizieq," ujar Kapitra di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2019).

Menurut Kapitra, ia juga memiliki kesepakatan dengan PDIP dan kubu pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, untuk memulangkan Rizieq dari Arab Saudi, jika menang di Pilpres.

Habib Rizieq Shihab mengimbau kepada WNA tidak mendekati TPS, kecuali pemantau
Habib Rizieq Shihab mengimbau kepada WNA tidak mendekati TPS, kecuali pemantau (Kolase Instagram)

Baca: Ferdinand Hutahaean: Jokowi Perlu Bertemu Prabowo untuk Sejukkan Suasana

Baca: Rencana Pemulangan Habib Rizieq Jika Jokowi Menang Pilpres, Kuasa Hukum: Kapitra Klaim Sepihak

Baca: Fadli Zon Tak Lolos ke Senayan? Yunarto Wijaya Beberkan Fakta Berikut Ini

Baca: Real Count Vs Quick Count, Mana yang Benar? Saksikan Malam ini di AIMAN Kompas TV, Ini Linknya

"Kalau Pak Jokowi menang, saya harus jemput Habib Rizieq dan peluang untuk Habib Rizieq ada pada saya dan kelompok di TKN ini ya. saya akan jemput, nanti," tutur Kapitra.

Kapitra pun meminta Rizieq untuk tidak khawatir. Lantaran, ia berjanji akan menjemput Rizieq. Hal itu, juga bagian dari rekonsiliasi pasca Pilpres 2019.

"Jadi, Habib Rizieq gak usah khawatir. Insha Allah, Bib, Ana akan pulangkan Antum. karena saya sudah bicara pada tingkat yang lebih tinggi bahwa semua permasalahan, semua situasi politik kira rekonsiliasikan, kita clear dan clean," kata Kapitra.

Kapitra mengaku telah menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak untuk merealisasikan kepulangan Rizieq. Terutama dari kelompok pencetus aksi bela Islam 212.

Saat ini, ucap Kapitra, mereka tengah melakukan musyawarah. Kapitra meyakini akan ada respon positif dari kubu 212. Ia juga akan berusaha menjembatani pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo.

"Saya sudah banyak berkomunikasi. Maka kita ingin, saya ingin memfasilitasi mereka kembali itu bertemu dengan Presiden Jokowi," ucapnya.

Kuasa Hukum Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, Sugito Atmo Prawiro, tak tahu-menahu soal rencana Kapitra Ampera yang bakal memupangkan kliennya jika Jokowi-Ma'ruf terpilih sebagai pemenang dalam Pilprea 2019.

Sugito menyebut hal itu sebagai klaim sepihak yang bersifat politis dari Kapitra.

"Karena terus terang, Habib selama ini selalu komunikaso dengan saya selaku pengacaranya jika ada yang berhubungan dengan hukum," kata Sugito saat dihubungi, Senin (22/4/2019).

Sugito juga mengakui belum ada komunikasi dengan Kapitra terkait rencana tersebut.

"Saya tidak mau mengklarifikasi ke Kapitra. Tanyakan langsung ke dia karena dia yang konferensikan itu, dan itu klaim," lanjutnya.

Sementara terkait kepulangan Habib Rizeiq, Sugito menyerahkan hal tersebut kepada kliennya.

Baca: TERBARU Real Count KPU Pukul 19.30 WIB: Jokowi Menang Telak di Luar Negeri, Prabowo Unggul di Arab,

Baca: Fadli Zon Tak Lolos ke Senayan? Yunarto Wijaya Beberkan Fakta Berikut Ini

"Nanti beliau akan kasih tahu ke saya," pungkasnya.

Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/12/2018)
Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/12/2018) (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Dukungan Habib Rizieq kepada Prabowo

Imam besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab memberikan tanggapan terkait deklarasi kemenangan Prabowo.

Hal tersebut ia sampaikan melalui kanal YouTube Front Tv yang dipublikasikan, Sabtu (20/4/2019).

Menurut Habib Rizieq deklarasi yang dilakukan Prabowo adalah hal yang tepat.

"Saya ingin menyampaikam bahwa deklarasi kemenangan yang dilakukan oleh Prabowo Sandi dan partai koalisinya sudah sangat tepat. Logis, realistis dan argumentatif," ungkap Habib Rizieq.

Ia juga memaparkan alasannya kenapa hal tersebut merupakan langkah yang tepat.

"Sebab pertama saat itu Badan Pemenangan Nasional (BPN) tim Prabowo-Sandi telah memiliki data valid yang diperoleh dari 320 ribu yang disebar di 34 provinsi."

Baca: Real Count KPU 16,8 Persen, Jokowi-Maruf Kuasai 22 Provinsi dan Luar Negeri, Sisanya Prabowo-Sandi

Baca: Sisi Ekstrem 10 Kuliner Tradisional Khas Tiongkok, Tak Semua Orang Berani Makan

"Kedua, karena saat dilakukan deklarasi kemenangan hampir semua televisi memblowup quick count yang berisi kebohongan publik dari lembaga survei. Sehingga harus segera dihentikan dengan real count."

"Ketiga, pada saat itu di Twitter dan medsos lainnya telah beredar bahwa dimana-mana terjadi kecurangan secara masis, sehingga deklarasi kemenangan Prabowo-Sandiaga pada saat itu sudah dilakukan di waktu yang tepat dengan cara yang tepat," ujar Habib Rizieq.

Dalam video tersebut Habib Rizieq mengungkapkan amanat untuk Prabowo dan beberapa partai koalisinya.

Amanat tersebut berupa larangan untuk Prabowo agar tidak bertemu dengan partai-partai koalisi rezim.

"Dan saya amanatkan kepada Prabowo-Sandi maupun kepada seluruh partai koalisi untuk tidak melakukan pertemuan dalam bentuk apapun, apalagi melakukan deal-deal dengan partai-partai koalisi rezim yang melakukan kecurangan di berbagai daerah,"ujar Habib Rizieq.

Habib Rizieq juga mengatakan bahwa tim Prabowo-Sandi boleh menemui partai-partai koalisi rezim tersebut apabila mereka mau mengakui kemenangan Prabowo-Sandi serrta mau menghentikan kecurangan pada Pemilu 2019.

"Kecuali kalau mereka datang untuk mengakui kemenangan Prabowo-Sandi, kecuali kalau mereka menghentikan segala bentuk kecurangan dan ikut bersama kita untuk mengawal hasil pemilu yang jujur dan adil."

"Sekali lagi jangan melakukan pertemuan apapun dengan mereka-mereka yang jadi penjahat demokrasi, karena mereka melakukan kecurangan secara masif struktural dan sistematis. Dan ini betul-betul satu dosa besar yang sangat berbahaya yang bisa merusak persatuan dan kesatuan Republik Indonesia," ungkap Habib Rizieq.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan