Pilpres 2019
Pasca-AHY Bertemu Jokowi, Prabowo Batal Jenguk Ani Yudhoyono hingga Reaksi PKS dan Gerindra
Kamis (3/5/2019) kemarin, Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis:
Daryono
Editor:
Pravitri Retno W
Anggota BPN Prabowo-Sandi ini mengatakan AHY bertemu atas undangan Jokowi secara pribadi.
Agenda pertemuannya pun hanya silaturahmi.
"Agenda pertemuan adalah Silaturahmi karena sudah cukup lumayan lama tidak bertemu. Delapan bulan kampampe cukup lama. Dan wajar saja seorang Presiden mengundang AHY dan wajar AHY menemui Jokowi," ucap Ferdinand Hutahaean.
Sehingga tidak elok kalau undangan silaturahmi ditolak hanya karena beda koalisi.
"Kita Partai Demokrat DNA politiknya adalah meletakkan kepentingan bangsa di atas semua kepentingan. Maka silaturahmi ini adalah silaturahmi untuk menyejukkan suasana politik," katanya.
Baca: Sebut Jokowi dan TKN Memecah Belah, BPN Prabowo Mengaku Solid Walau Presiden Bertemu AHY
Ia tegaskan pula, Demokrat akan menyelesaikan kewajiban moral politiknya di koalisi Adil Makmur hingga selesai ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Apalagi menurutnya sampai saat ini belum tahu siapa yang akan ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2019.
"Jika Prabowo yang ditetapkan oleh KPU, maka tentu Demokrat akan melanjutkan koalisinya dengan Prabowo memimpin negeri ini," ucapnya.
Namun imbuh dia, jika KPU menetapkan Jokowi sebagai pemenang, maka Partai Demokrat mandiri dan bebas serta berdaulat menentukan sikap politiknya apakah kemudian akan bergabung dengan Jokowi atau tidak.
"Jadi sekali lagi, pertemuan ini adalah silaturahmi untuk kepentingan bangsa. Menyejukkan situasi politik saat ini yang saat ini cenderung semakin memanas," katanya.
3. Reaksi PKS
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menanggapi pertemuan Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Kepresidenan, Kamis (2/5/2019).
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera melihat pertemuan tersebut tidak lebih hanya sebagai silaturahmi antarelite politik.
"Silaturahim antara elite politik itu baik," ujar Mardani Ali Sera kepada Tribunnews.com, Kamis (2/5/2019).

Terlebih, menurut Wakil Ketua BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tersebut, silaturahmi dilakukan dua tokoh yang berbeda posisi politik saat Pilpres 2019.