Kamis, 2 Oktober 2025

Penangkapan Terduga Teroris

‎Kelompok JAD Bekasi Berniat Manfaatkan Aksi Massa Jelang Pengumuman Hasil Pilpres 2019

Dua anggota Jamaah Anshorut Daulah (JAD) Bekasi merencanakan aksi teror pada aksi unjuk rasa jelang penetapan pemenang Pilpres 2019 pada 22 Mei 2019.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
WARTA KOTA/henry lopulalan
TERORIS JAD--Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kanan) dan Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra, menunjukkan sejumlah gambar barang bukti hasil penangkapan sejumlah teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/5/2019). Tim Densus 88 Antiteror Polri berhasil menangkap delapan terduga anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di tiga lokasi yakni Bekasi, Tegal dan Bitung dengan barang bukti sejumlah bahan peledak, yang rencananya akan digunakan untuk peledakan di salah satu pos polisi di kawasan Jati Asih, Bekasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua anggota Jamaah Anshorut Daulah (JAD) Bekasi merencanakan aksi teror pada aksi unjuk rasa jelang penetapan pemenang Pilpres 2019 pada 22 Mei 2019.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan mereka bakal memanfaatkan aksi massa yang mengarah kepada gerakan people power.

"Mereka juga akan melakukan serangan terhadap aksi massa. Menjelang tanggal 22 Mei ini akan ada banyak aksi massa yang bisa mereka manfaatkan yang berujung people power," tutur Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2019).

Baca: ‎Elite Golkar: Jokowi Berwenang Rombak Kabinet di Akhir Periode

Dedi mengatakan aksi-aksi massa ini menjadi momentum bagi kelompok ini untuk melakukan serangan.

Bagi kelompok ini, serangan saat aksi massa dapat memiliki dampak besar.

Kelompok ini berharap gerakan mereka saat aksi massa dapat membangunkan sel tidur teroris lainnya.

"Satu sisi menimbulkan korban yg banyak, sisi kedua mereka menginginkan chaos. Kalau merembet kemana-mana, kalau merembet kemana-mana, sleeping-sleping cell mereka akan bangkit seperti kerusuhan di negara Suriah, Irak maupun di Marawi, konsepnya seperti itu," jelas Dedi.

Baca: Otak di Balik Klaim Kemenangan Prabowo-Sandi 62 Persen Terungkap, Sebut Sistemnya Tercanggih

Selain itu, kelompok JAD Bekasi ini juga berkolaborasi dengan kelompok Lampung untuk melakukan amaliyah dengan sasaran aparat kepolisian.

Seperti diketahui, Densus 88 menangkap dua terduga teroris pemilik bom pipa yang ditemukan di toko handphone bernama Wanky Cell di Jalan Muchtar Tabrabi, Bekasi Barat, Jawa Barat, Rabu (9/5/2019) kemarin.

Salah satu yang tertangkap merupakan pimpinan atau amir Jamaah Anshorut Daulah (JAD) Bekasi yakni EY.

Sementara satu terduga teroris lagi, Kausar alias YM.

Sedang uji ledakan bom

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengungkapkan Amir Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi, EY, yang baru ditangkap memiliki kemampuan yang cukup hebat dalam merakit bom.

Sebelum ditangkap, Densus 88 mendeteksi bahwa EY sedang melakukan uji coba membuat bom dengan sistem picu jarak jauh atau menggunakan remote control.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved