Rabu, 8 Oktober 2025

Sosiolog UI Tanggapi Rencana Jokowi akan Masukkan Kaum Muda dalam Kabinet Mendatang

Ide Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) akan merekrut kaum muda untuk duduk di kabinetnya mendatang, patut diapresiasi.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo (kiri) dan KH Ma'ruf Amin (kanan) memberikan keterangan saat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2019 di gedung KPU, Jakarta, Minggu (30/6/2019). KPU resmi menetapkan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ide Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) akan merekrut kaum muda untuk duduk di kabinetnya mendatang, patut diapresiasi.

Menurut Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI), Kastorius Sinaga, ide berani Jokowi itu tepat dengan dinamika tantangan dalam negeri dan global yang begitu dinamis saat ini.

"Seperti di berbagai belahan dunia seperti di Perancis, Austria, Kanada, generasi muda bahkan sudah tampil memimpin negara," ujar mantan penasehat Kapolri ini kepada Tribunnews.com, Selasa (2/7/2019).

Energi positif kaum muda cukup relevan menjawab tren disrupsi global yang memang saat ini sangat cepat berubah.

Baca: Nelayan di Sikka Hilang di Laut, Diduga Terserang Epilepsi Saat di Laut

Baca: Madura United vs PSM Makassar: Dejan Antonic bilang Madura Wajib Raih Tiga Poin

Baca: Merasa Diselingkuhi, Pria Pakistan Tembak dan Bakar Keluarga Istri serta 2 Anaknya

Baca: Jelang MotoGP Jerman 2019: Dari Jadwal Lengkap Hingga Karakteristik Sirkuit Sachsenring

Dari gaya kepemimpinan, lebih lanjut ia menjelaskan, kaum muda memang cenderung lebih progresif, lebih cekatan dalam mengambil keputusan.

Pun berjiwa “risk taker” atau berani mengambil risiko dalam menghadapi tantangan ataupun problem solving.

"Terobosan kepemimpinan demikian sangat dibutuhkan Indonesia di tengah kompleksitas persaingan global," tegas Kastorius Sinaga.

Namunpun demikian ide terobosan Jokowi untuk merekrut kaum muda di kabinetnya harus dilakukan lewat seleksi ketat. Bukan asal-asalan.

Apalagi bukan dalam rangka bagi-bagi kekuasaan atas imbal jasa politik ataupun atas dasar kompromi politik.

Bila itu yang terjadi, dia sangat yakin Indonesia memiliki stok kaum muda yang berkualitas dan memiliki kaliber internasional.

"Kaum muda yang berpotensi duduk di Kabinet harus benar-benar sudah terbukti memiliki profesionalisme tinggi. Juga punya integritas dan kapasitas yang sudah teruji di bidangnya baik di tingkat global namun sesuai dengan prioritas kepentingan nasional," tegas Kastorius Sinaga.

Representasi kaum muda di Kabinet akan menjadi ‘faktor akselerator’ untuk mengurai 'kemacetan' atau ‘bottleneck” di berbagai bidang termasuk di birokrasi pemerintahan demi kemajuan Indonesia.

Proses rekrutmen kaum muda di kabinet harus melewati uji seleksi kompetensi dan leadership ketat.

Bila tidak, Menteri kaum muda di Kabinet akan menjadi beban dan kelak bermasalah.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved