Pemiluman, Aplikasi Pemilu Mahasiswa ITB Terpilih Jadi Juara I

Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Ice Barbel, sekelompok mahasiswa dari ITB Bandung, terpilih menjadi juara 1 dalam ajang aplikasi code for vote 2.0 yang diselenggarakan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) dan Google Developer Group yang didukung oleh Asia Foundation dan KPU.


Aplikasi tersebut diberi nama 'pemiluman' dan kini sudah bisa diakses dan diunduh di googleplaystore bagi pengguna android.


Pemiluman merupakan aplikasi yang menginformasikan calon presiden dan wakil presiden secara mudah dan menarik. Aplikasi tersebut menyertakan profil masing-masing pasangan calon, janji-janji kampanye, berita, dan informasi lainnya hanya dengan menyentuh.



Aplikasi tersebut juga menyediakan fitur endorsment dimana pengguna bisa memberikan nilai kepada masing-masing calon misalnya untuk unsur tegas, jujur, berwibada, adil, dan sebagainya.


"Endorsment hanya bisa diberikan dengan login facebook atau googleplus. Setiap akun hanya bisa memberikan satu kali penilaian," ujar Genta Wenata, anggota grup, saat memberikan presentasi di Media Centre KPU, Jakarta, Kamis (19/6/2014).



Pemiluman diciptakan lima orang yang terdiri dari Mahasiswa Ilmu Komputer dari ITB, dan seorang freelance developer. Mereka adalah Genta Indra Winata, Kelvin Valensius, Mochamad Dikra Prasetya, Radyatmadja Djauhari, dan James Jaya.


Sementara juara II diraih tim WOW dengan nama aplikasi 'pemimpin kita', juara III oleh tim 'Femmous' dengan nama aplikasi 'Ayo Nyoblos', juara IV oleh tim 'Lummachrome Developers' dengan nama aplikasi 'Pelita', juara V oleh tim 'IR24JAM' dengan nama aplikasi 'Analisis Pilpres 2014', dan best all female team oleh 'Femmouse' dengan nama aplikasi 'Ayo Nyoblos'.


"Pembuatan aplikasi ini bertujuan untuk memberikan informasi seputar Pemilu dan mengajak masyarakat khususnya pemilih pemula berpartisipasi dalam Pemilu. Aplikasi ini berkualitas tinggi, nonpartisan, dan memberikan informasi yang kredibel yang terkait dengan pemilihan presiden," kata Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Didik Supriyanto.