Calon Presiden 2014
Tim Prabowo-Hatta Tidak Tahu Siapa yang Buat dan Kirim Surat ke Guru
Juru Bicara Tim Advokasi Prabowo-Hatta, Habiburahman, mengatakan, pihaknya tidak tahu dari mana surat-surat tersebut berasal.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Tim Advokasi calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo-Hatta menyatakan tidak pernah mengirimkan surat berisi ajakan untuk memilih Prabowo-Hatta pada Pemilu Presiden (Pilpres) Juli 2014.
Juru Bicara Tim Advokasi Prabowo-Hatta, Habiburahman, mengatakan, pihaknya tidak tahu dari mana surat-surat tersebut berasal.
"Saya sudah dengar soal surat itu. Tapi setahu saya, kami tidak pernah mengirim surat apa pun ke lembaga pendidikan. Saya tidak tahu, siapa yang membuat dan mengirim surat itu," ujar Habib di Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat, Kamis (26/6/2014).
Habib mengatakan, pada Pemilu Legislatif (Pileg) April 2014 lalu, Partai Gerindra memang mengirim surat kepada beberapa kepala desa. Namun, kata dia, cara kampanye yang sama tidak lagi dilakukan pihaknya saat Pilpres ini.
Sebelumnya, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Kamis (26/6/2014), melaporkan Prabowo ke Bawaslu atas dugaan pelanggaran kampanye karena mengirimkan surat berisi visi dan misi kepada guru-guru dan staf di beberapa sekolah.
"Karena surat atas nama Prabowo, maka kami melaporkan dia kepada Bawaslu. Dia melakukan kampanye di lembaga pendidikan. Padahal lembaga pendidikan adalah tempat yang dilarang dijadikan tempat kampanye," ujar Sekretaris Jenderal FSGI Retno Listyarti sebelum menyampaikan laporannya di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis.
Retno mengatakan, surat tersebut merupakan kampanye karena di dalamnya tercantum visi misi Prabowo dan ajakan untuk memilih yang bersangkutan pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 mendatang. Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) 76, Jakarta Timur, itu menuturkan, memang pelanggaran tersebut bukan merupakan pidana pemilu.
"Tapi ini sudah bentuk politisasi guru dan sekolah," katanya.