Pilpres 2019
Saat Sandiaga Cium Tangan SBY
Begitu turun dari mobil lexus putihnya, Prabowo dan Sandiaga disambut SBY dan putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyambangi kediaman Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) di Jalan Kuningan Timur, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Keduanya tiba di kediaman SBY pada pukul 19.38 WIB. Prabowo dan Sandiaga satu mobil menuju kediaman Presiden ke-6 RI tersebut.
Baca: SBY Bakal Turun Gunung, Pengamat Sarankan Kubu Jokowi Waspada
Begitu turun dari mobil lexus putihnya, Prabowo dan Sandiaga disambut SBY dan putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Bahkan begitu turun, Sandiaga yang mengenakan kemeja biru muda lengan panjang langsung mencium tangan SBY.
Setelah mencium tangan SBY, Sandiaga lalu cipika-cipiki dengan AHY. Sementara itu, Prabowo yang mengenakan baju safari putih, hormat terlebih dahulu sebelum menyalamai SBY.
Hormat Prabowo tersebut disambut SBY dengan melakukan hal yang sama. Mantan danjen Kopassus tersebut lalu menyalami AHY sebelum kemudian masuk ke ke dalam rumah. Pantauan Tribun Prabowo-Sandiaga di temani Sekjen Gerindra Ahamd Muzani dan Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono.
Sementara sang tuan rumah didampingi Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan. Baik Prabowo maupun SBY tidak menyampaikan pernyataan kepada media. Setelah berfoto mereka masuk ke dalam rumah dan menggelar pertemuan tertutup.
Hinca mengatakan bahwa topik pembahasan akan disampaikan setelah pertemuan digelar. Yang pasti menurutnya pertemuan dilakukan dalam suasana yang hangat.
"Apa yang akan dibicarakan dan bagaimana itu terjadi saya akan beritahu teman teman sesudah pertemuan terjadi. Enggak mungkin saya kasih tahu sebelum ada pertemuan," pungkas Hinca.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan pertemuan tersebut membicarakan isu-isu terkini termasuk bagaimana Demokrat solid mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga.
Muzani mengatakan, Prabowo sudah mendapatkan penjelasan terkait beberapa kader Demokrat yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 dan itu merupakan hal yang wajar dalam setiap kegiatan demokrasi.
Dia mencontohkan di Pilkada, pembelahan dukungan dalam internal partai selalu ada karena pemilihan kepala daerah adalah gabungan antara pemilihan figur dan parpol.
"Sehingga dalam setiap pemilihan kepala daerah tidak ada partai yang solid, hampir tidak ada dalam catatan kami. Termasuk dalam Pilpres, sejak pemilihan langsung 2004, 2009, dan 2014," ujarnya.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra yang merupakan calon kuat ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso juga mengatakan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta jadi juru kampanye bukan hanya menjadi dewan penasehat tim pemenangan. "Beliau minta jadi juru kampanye," ujar Djoko Santoso.
Menurut Djoko, Ketua Umum Partai Demokrat itu menginginkan turun ke lapangan memenangkan Prabowo-Sandiaga Uno. SBY ingin turun kampanye terutama di wilayah Jawa Timur. "Ya dia ingin di lapangan, mau ini lah. ya penasihat sambil jalan kan bisa. beliau mau berbuat benar di Jawa Timur," katanya.