Pilpres 2019
Dua Alasan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dukung Prabowo-Sandiaga
"Secara resmi saya bergabung dengan Badan Pemenangan Nasional sejak saya menyatakan mundur dari ASN."
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno dan Mantan Menteri ESDM Sudirman Said hadir dalam deklarasi dukungan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzhar Simanjuntak kepada pasangan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019.
Hadir lebih awal, Sandiaga, Dahnil, dan Sudirman Said bergegas menuju ke ruangan di bawah untuk melaksanakan salat ashar.
Baca: Oknum Polisi Diturunkan dari Pesawat Wings Air Gara-gara Sebut Itu Bukan Bom
Memakai pakaian yang serupa tapi tak sama, yakni setelan baju koko dengan celana bahan berwarna krem, Dahnil dan Sandiaga secara berturut-turut datang menuju ke ruang yang sama.
Deklarasi sendiri mengambil tempat di Roemah Djoeang, Jalan Wijaya I Nomor 81, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dahnil memang telah merapat ke kubu Prabowo-Sandi dan menempati posisi sebagai Kordinator Juru Bicara Tim Pemenangan.
Baca: Survei Rokok Ilegal Keluaran UGM Tunjukkan Peredaran Rokok Ilegal di Tahun 2018 Turun Menjadi 7,04%
Dirinya juga secara resmi telah mengundurkan diri dari status Aparatur Sipil Negara Pegawai Negeri Sipil (ASN/PNS).
Usai salat ashar, ketiganya menduduki tempat duduk yang telah disediakan.
Dalam kesempatan tersebut Dahnil menyatakan dukungannya secara resmi di hadapan awak media yang hadir.
Baca: Gisella Anastasia Bagikan Cerita Tak Masalah Tidur Sekasur dengan Gading Marten dan Teman Wanitanya
"Secara resmi saya bergabung dengan Badan Pemenangan Nasional sejak saya menyatakan mundur dari ASN. Sejak itu saya putuskan, dimana saya diajak BPN bersama-sama berjuang memastikan masa depan Indonesia lebih baik," ujar Dahnil, Jumat (21/9/2018).
Pertimbangan mengapa dirinya mengambil ajakan pihak Prabowo-Sandiaga diantaranta karena ada kesamaan visi dan penghormatan terhadap dua karakter pemimpin bangsa yang tak dimiliki kubu Jokowi-Maruf.
"Ini dua alasan utama. Kesamaan visi dan karakter kepemimpinan. Kita membutuhkan pemimpin yang memimpin, itu saya anggap ada di Prabowo dan Sandi," katanya.