Pilpres 2019
Fahri Hamzah: Prabowo Harus Berani Tampil, Tidak Bisa Digantikan Sandiaga Uno
Yang dimaksud Fahri Hamzah soal menantang, yakni Prabowo Subianto menantang program yang diklaim Jokowi namun tidak sesuai dengan kondisi di lapangan
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berpendapat sekarang ini calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto harus berani tampil menantang calon presiden petahana Jokowi.
Yang dimaksud Fahri Hamzah soal menantang, yakni menantang program yang diklaim Jokowi namun tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
Baca: Kubu Jokowi Sebut Pernyataan Megawati dan SBY Bagaikan Tamparan Keras kepada Prabowo
Komentar Fahri Hamzah tersebut merespon pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang merasa kasihan dengan orang disekeliling Prabowo Subianto dan Komentar Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) yang meminta kubu Prabowo Subianto jabarkan visi-misinya di Pilpres 2019.
"Misalkan saya, karena kepentingan Dapil saya, saya katakan Pak Jokowi pergi berkali-kali ke NTB tapi uang sampai hari ini belum cair dan tambah kacau," kata Fahri Hamzah di Kompleks Parlmenen, Senayan, Jakarta, Jumat, (16/11/2018).
Menurut Fahri Hamzah, lebih tepat Prabowo Subianto berani tampil membicarakan hal-hal tersebut kepada msyarakat. Karena menurutnya masyarakat ingin mendengar langsung dari Prabowo Subianto.
Seperti yang dikatakan SBY, bahwa masyarakat ingin mendengarnya langung dari 'Super Star', yakni Prabowo Subianto.
"Karena itu orang ingin mendengarnya dari 'superstar', kata pak SBY, superstar dari penantang yaitu Pak Prabowo. Saya kira ini yang harus dimanage. Jadi tantangan Bu Mega dan komentar Pak SBY penting bagi kubu penantang untuk meningkatkan modus dari pertarungan ini agar lebih efektif," kata Fahri Hamzah.
Baca: Fahri Hamzah: Kritikan Mega dan SBY agar Prabowo Lebih Aktif
Peran Prabowo Subianto tersebut, menurut Fahri Hamzah tidak bisa digantikan oleh Cawapres Sandiaga Uno. Dalam sistem pemerintahan Indonesia, Wapres hanya sebagai peran pengganti.
"Dan lain Pak Prabowo Subianto dengan Pak Sandiaga Uno. Tidak bisa di dalam sistem kita itu Wapres mengganti posisi Presiden. Dalam sistem kita itu wapres dianggap posisi sebagai peran pengganti," tutur Fahri Hamzah.