Pilpres 2019
'Gerakan Diam-diam : Alternatif Dukung Paslon Tanpa Gesekan di Pilpres 2019
Karena itu, ia menyebut gerakan ini muncul sebagai alternatif agar masyarakat bisa menghindari perpecahan jelang kontestasi politik Indonesia
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah deklarasi dilakukan kelompok yang menyebut dirinya 'Gerakan Diam-diam' untuk mendukung 'orang baik' di Pilpres 2019 mendatang.
Deklarasi ini menjadi unik lantaran para anggota gerakan tersebut kompak mengenakan topeng, sehingga wajahnya tak terlihat.
Baca: Dialog: Pilpres Penuh Fanatisme, Golput Menguat? [1]
Pantauan Tribunnews.com, mereka mengenakan berbagai macam jenis topeng, mulai dari kain jenis kupluk, buff, hingga topeng-topeng tokoh fiksi seperti Ninja The Turtle, Darth Vadder dan Spiderman.
Juru bicara 'Gerakan Diam-diam', Muchtar Sigit, mengatakan banyak orang yang ingin mendukung salah satu paslon dengan bebas.
Namun, takut menyuarakan dukungannya karena rawan terkena cacian atau bully atau pertentangan dari lingkungan sekitarnya.
Karena itu, ia menyebut gerakan ini muncul sebagai alternatif agar masyarakat bisa menghindari perpecahan jelang kontestasi politik Indonesia.
Dengan diam pun para anggota 'Gerakan Diam-diam' ini ingin menegaskan masyarakat bisa memilih capres untuk didukung tanpa menimbulkan gesekan.
"Mereka jelas punya pilihan untuk pasangan capres yang sudah memiliki rekam jejak dan kinerja sudah terbukti. Hari ini kita diam-diam mendeklarasikan 'Gerakan Diam-diam' mendukung orang baik di Pilpres 2019," ujar Sigit di Kopi Politik, Jl Pakubuwono VI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/1/2019).
"Diam-diam kita tahu dan jelas memberikan suara kami untuk orang yang sudah jelas kerjanya untuk memajukan kebaikan bangsa dan negaranya," sambungnya.
Disinggung mengenai eksentriknya penampilan mereka yang mengenakan topeng, mereka membantah mencari sensasi.
Menurutnya, topeng ini digunakan untuk melindungi jati diri mereka sehingga tak mendapatkan bully usai menyatakan sikap politik kepada paslon tertentu.
"Topeng ini adalah simbol bahwa mungkin kami tidak terlihat tapi kami ada di antara kita-kita, diam-diam memilih orang baik di bilik suara. Kami ada untuk orang baik demi membangun bangsa yang kami cintai," jelasnya.
Lebih lanjut, Sigit enggan menjelaskan secara gamblang siapa paslon yang kelompok ini dukung.
Namun, ia mengatakan dukungan mereka disalurkan kepada capres yang sudah kinerjanya baik, dan latar belakangnya baik.
Baca: Viral Capres - Cawapres Fiktif Nurhadi - Aldo, Muncul Peringatan Adanya Potensi Golput
"Kalau orang baik dimaksud kita ada yang kerjanya baik, latar belakangnya baik, dan itu jelas yang sudah memberikan kebaikan buat kita itu orang baik," tukasnya.
'Gerakan Diam-diam' disebutnya telah tersebar di Pulau Jawa, dimana anggotanya mencapai angka ribuan yakni sekitar 1.000 hingga 3.500 orang.